Suara.com - Ada yang menarik dalam rapat paripurna DPR, Kamis (20/7/2017). Rapat ini sedianya beragenda pengambilan keputusan Rancangan Undang-undang Penyelenggaraan Pemilu.
Di awal rapat, pemimpin rapat Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengingatkan kalau sistem interupsi kali ini dilakukan secara digital. Interupsi anggota dibatasi hanya 5 menit.
Adalah Anggota DPR dari Fraksi Gerindra Muhammad Syafi'i yang belum tuntas melakukan interupsi namun pelantangnya mati.
Dalam interupsinya, dia mengapresiasi kerja Panitia Khusus RUU Pemilu saat disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR.
Anggota Komisi III DPR itu menyampaikan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yany menyatakan pemilihan presiden dan pemilihan legislasi dilaksanakan serentak tahun 2019.
"Ini adalah momentum untuk mendesain pemilu penguatan sistem presidential dan kepartaian, itu tidak akan berarti dan akan melemahkan bila kita keliru mendesain sistem tersebut. Oleh karena itu," kata Syafi'i.
Kalimat Syafi'i terpotong karena pelantangnya mati. Meski demikian dia tetap bicara meski tidak terdengar dengan jelas.
"Kita sudah sepakati, hanya diberikan waktu selama lima menit. Mic akan mati secara elektronik," kata Fadli. Namun setelah dipastikan, Syafi'i hanya berbicara selama kurang dari 2 menit.
Fadli kemudian memberikan waktu interupsi kepada anggota DPR lainnya. Sebab, anggota yang melakukan interupsi sudah terlebih dahulu didaftar sehingga tidak berebutan.
Baca Juga: Walau Jadi Tersangka, Novanto Ikut Pimpin Paripurna RUU Pemilu
Sesuai daftar, Fadli kemudian menunjuk Arya Bima, Ramson Siagian, Nizar Zahro, Erma Suryani, Yandri Susanto dan Adian Napitupulu, untuk melakukan interupsi.
Setelah itu, Syafi'i kembali mendapatkan jatah waktu untuk menyampaikan pendapatnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Tax Amnesty Jilid 3 Terancam Batal, Menkeu Purbaya Sebut Kebijakan Bikin Wajib Pajak 'Kibul-Kibul'
-
Kembali Diperiksa KPK usai Sita Uang Rp3 Miliar, Nasib Bupati Pati Sudewo di Ujung Tanduk?
-
Cak Imin Bicara Hal Mengerikan Usai Anak Muda Lebih Pilih PNS daripada Jadi Petani Menderita
-
Prabowo Berpidato Ketiga di Sidang Majelis Umum PBB, Bicara Usai Donald Trump
-
Diusir Usai Gunakan Baju Bendera Palestina, Legislator Belanda Ganti Baju dengan Corak Semangka
-
Ribuan Buruh Kepung DPR Hari Ini, 5.367 Aparat Dikerahkan Amankan Aksi Tolak Upah Murah!
-
Heboh Surat Kuota Pendamping Desa Beredar, DPW PAN Jabar Tegaskan Hoaks dan Bentuk Tim Investigasi
-
Viral Usai Lempar Gagang Mikrofon, Ini Permintaan Maaf Lengkap Kepala Kanwil Kemenag NTB
-
Kena Serangan Siber, Bandara di Eropa Lumpuh Selama Satu Hari
-
Presiden Naikkan Gaji Guru dan Dosen ASN, DPR Ingatkan Nasib Honorer Gajinya Masih Rp 300.000