Suara.com - Rapat paripurna pengambilan keputusan tingkat II Rancangan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Pemilu di DPR, Kamis (20/7/2017), diskors untuk kesempatan lobi antar fraksi.
Anggota Fraksi Demokrat Dede Yusuf mengatakan dalam politik, tidak menutup kemungkinan dalam ruang lobi muncul upaya money politic untuk memuluskan keputusan.
"Dalam politik kemungkinan apapun selalu ada (money politic). Tapi yang mampu melakukan itu adalah orang-orang yang berkepentingan besar," kata Dede di DPR.
"Kalaupun ada itu uang haram. Dan sebaiknya kita waspada," Dede menambahkan.
Fraksi dari partai pendukung pemerintah -- PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura, PPP -- memberikan penawaran terhadap pembahasan RUU Penyelenggaraan Pemilu. Mereka menitikberatkan kepada aturan presidential threshold di angka 20 persen kursi dan atau 25 persen suara sah nasional.
Sementara lima fraksi lainnya menginginkan forum lobi sebelum memberikan keputusan.
Partai Demokrat memperjuangkan angka 0 persen.
"Kami prinsipnya tetap 0 persen. Partai-partai kan ingin memiliki capres masing-masing," kata dia.
Dia juga mengatakan jika RUU diputuskan lewat mekanisme voting, maka harus dilakukan secara tertutup.
"Kalau kita lebih senang tertutup. Kalau tertutup kemungkinan ada anggotanya kepengin tertutup karena kalau terbuka mereka berasa diawasi (fraksi). Padahal, kalau tertutup itu melindungi hak individu anggota," kata dia.
Lalu, apa Partai Demokrat akan berjuang hingga akhir untuk RUU ini?
"Kita akan berjuang. Insya Allah (Demokrat) tidak walkout," kata Ketua Komisi IX DPR.
Tag
Berita Terkait
-
Revisi UU Pemilu Masih Mandek, Pakar Desak AI Masuk Regulasi Demi Demokrasi yang Transparan
-
Usulan Perludem di RUU Pemilu: Jeda Pemilu Nasional dan Lokal, Hapus Ambang Batas Pencalonan Kepala
-
Perludem Desak Pemerintah Segera Bahas RUU Pemilu Biar Simulasi Tak Terburu-buru
-
Desak DPR Segera Bahas Revisi UU Pemilu, Perludem: Jangan Pemilu 2029 Lebih Parah dari 2024!
-
Tegaskan Tanggung Jawab Revisi UU Pemilu di Pihaknya, Pimpinan Baleg DPR: Kami akan Lanjutkan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026