Suara.com - Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat memastikan pembangunan rumah sakit khusus kanker dan jantung di lahan RS Sumber Waras akan dilanjutkan pemerintah Jakarta.
Djarot mengatakan sejauh ini sudah ada mekanisme pendanaan yang diusulkan melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Nantinya, biaya pembangunan bukan dari uang APBD Jakarta, melainkan pihak swasta.
"Lanjutkan (pembangunan RS). Ada perjanjian bersama badan usaha milik pemerintah dan tanpa didanai APBD. Bisa memungkinkan dan itu sudah kita rapatkan dua kali. Semuanya susah disusun, tinggal desainnya seperti apa," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/7/2017).
Saat bertemu dengan Kepala Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan DKI Jakarta Syamsudin, Djarot juga sudah menyampaikan soal pembangunan rumah sakit di RS Sumber Waras.
"Kemarin saya juga sampaikan pada BPK, bahwa untuk lahannya tetap kita manfaatkan, boleh. Nggak apa-apa," kata Djarot.
Meski begitu, Djarot memastikan akan menindaklanjuti temuan BPK soal adanya dugaan kerugian negara Rp191 miliar terkait pembelian lahan RS Sumber waras yang dilakukan pemerintah DKI pada tahun 2014 dengan Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW).
"Sedangkan untuk temuan tindak lanjut BPK itu tetep kita tindak lanjuti," kata Djarot.
Pemerintah Jakarta, kata Djarot, akan memberikan surat kepada Yayasan Sumber Waras untuk terlibat dalam pengembalian kerugian uang negara.
"Kami akan kirim surat kepada yayasan. Itu juga untuk memberikan jawaban, klarifikasi serta kalau betul-betul merugikan negara ya harus dikembalikan prinsipnya," jelas Djarot.
Baca Juga: Ahok Ingin Bangun Apartemen di Sumber Waras, Ini Kata Sandiaga
Sebelumnya, Kepala BPKP Jakarta Syamsudin mempersilakan pemerintah Jakarta untuk membangun rumah sakit khusus kanker dan jantung di lahan RS Sumber Waras. Namun, pemerinth DKI harus tetap menindaklanjuti hasil audit BPK soal adanya dugaan kerugian negara dalam pembelian lahan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra