Suara.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menceritakan sepak terjang Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan saat masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
Menurutnya, banyak pelajaran yang dipetik dari sosok Iriawan yang kini resmi menjabat sebagai Asisten Operasi Kapolri.
"Banyak yang bisa dijadikan contoh ya. Dedikasi beliau dalam melaksanakan tugas ya, bagaimana beliau berkomunikasi dengan masyarakat, bisa dicontoh semua," kata Argo di Polda Metro Jaya, Kamis (27/7/2017).
Selama menjadi atasannya, Iriawan dinilai sangat dekat dengan semua anak buah tanpa memandang pangkat dan jabatannya.
"Tamtama saja diterima, sama beliau, sersan diterima menghadap beliau bersahaja," kata dia.
Argo juga mengaku sosok Iriawan juga sangat tenang menghadapi permasalahan termasuk saat menangani massa yang kerap melakukan demonstasi untuk menuntut mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok dijebloskan atas kasus penodaan agama.
"Beliau (Iriawan) santai aja, memang sudah tugas kami," kata Argo.
Meski saat itu situasi politik Ibukota cukup panas karena kerap digempur massa demonstrasi anti Ahok, kata Argo, Iriawan bisa meredamnya dengan kepada dingin.
"Pak Kapolda (Iriawan) dengan senyumnya kan bisa meredam semuanya," kata Argo.
Baca Juga: Cerita Idham Azis, dari Panggul Senjata Iriawan, Kini Suksesornya
Meski terbilang sukses menangani masalah keamanan di Jakarta, Iriawan masih meninggalkan sejumlah pekerjaannya terutama mengenai penanganan kasus-kasus yang belum diselesaikan. Adapun kasus-kasus yang masih mandeg ditangani di Polda Metro Jaya diantaranya kasus penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan dan kasus dugaan pornografi yang menyeret pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab sebagai tersangka.
Pekerjaan rumah yang belum diselesaikan Iriawan kini berada dipundak Inspektur Jenderal Idham Azis yang resmi menjabat Kapolda Metro Jaya. Publik pun menanti kinerja Idham Azis yang kini memegang kendali tongkat komando di Polda Metro Jaya.
Berita Terkait
-
Cerita Idham Azis, dari Panggul Senjata Iriawan, Kini Suksesornya
-
Jabat Kapolda, Idham Janji Tuntaskan PR, Termasuk Kasus Rizieq?
-
Pak Ogah Direkrut Polisi, Ketua DPRD DKI: Bikin Warga Malas
-
Tito Puji Iriawan Sukses Tangani Situasi Politik Pilkada Jakarta
-
Kapolri Ungkap Alasan Polisi Kukuh Tunggu Habib Rizieq Pulang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu