Suara.com - Kegiatan belajar mengajar di Mulia, Ibu Kota Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada Senin pagi, lumpuh akibat situasi keamanan yang tidak menguntungkan karena para pendukung calon bupati setempat saling menyerang.
Salah satu guru SD Inpres di Mulia, Jitmau, mengatakan aktivitas belajar mengajar lumpuh karena para murid sejak pukul 09.00 WIT dipulangkan guna menghindari terjadinya hal hal yang tidak diinginkan.
"Memang sejak pagi semua pelajar sudah dipulangkan karena sejak Sabtu (29/7) situasi keamanan di Mulia tidak kondusif," kata ibu guru Jitmau yang dihubungi melalui telepon selularnya.
Ia mengakui sebelum memulangkan anak anak yang bersekolah di SD Inpres Mulia, pihak sekolah terlebih dahulu berkoordinasi dengan dinas pendidikan.
Selain sekolah tempatnya mengajar, sekolah lainnya termasuk tingkat SMA juga dipulangkan sehingga tanggung jawab keselamatan anak sudah tidak lagi berada pada guru atau sekolah, kata Jitmau.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Puncak Jaya Agus Fakaubun mengatakan aktivitas belajar mengajar di Mulia ditiadakan akibat faktor keamanan.
Belum diketahui sampai kapan aktivitas belajar mengajar lumpuh karena sampai saat ini situasi keamanan di Mulia tidak kondusif pasca aksi saling penyerang antar para pendukung pasangan calon bupati.
Seluruh sekolah yang ada di Mulia dari tingkat SD hingga SMA sudah memulangkan muridnya sejak pagi, kata Agus Fakaubun.
Pertikaian antar para pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati sudah berlangsung sejak Sabtu (29/7/2017) menyebabkan satu orang meninggal, 12 orang luka luka, dan 16 rumah dibakar.
Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya diikuti tiga pasangan calon yakni Yustus Wonda-Kirenius Telenggen, Hanock Ibo-Rinus Telenggen dan Yuni Wonda-Deinas Geley. [Antara]
Tag
Berita Terkait
-
Diguyur Hujan Deras, Air Danau Paniai di Papua Meluap
-
OPM Dituding Tembak Warga Sipil dan Bakar Rumah di Asmat, Akses Sulit Hambat Penyelidikan
-
Konflik Yalimo Pecah Gegara Ucapan Rasis, Kemensos Siapkan Sembako dan 100 Babi untuk Pesta Damai
-
Akhir Tragis Nasir di Yalimo: Hilang Saat Kerusuhan, Ditemukan Tewas Mengenaskan Penuh Anak Panah
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
BNNK Tangerang Bakal Sasar Seluruh ASN Tes Urine Secara Acak, Ada Apa?
-
RUU Perlindungan dan Kesejahteraan Hewan Masuk Prolegnas 2026, DMFI: Momentum Sejarah!
-
DPR Kasih Warning Keras: Usut Tuntas Oknum TNI yang Aniaya Staf Zaskia Mecca
-
Prakiraan Cuaca BMKG 27 September 2025: Jakarta Hujan Sore, Bandung Adem Berawan
-
Terseret Drama Hoaks Ratna Sarumpaet, Tangis Nanik Deyang soal Kasus MBG Dicurigai Publik: Akting?
-
Sindir PSI Gagal Lolos Parlemen, Nasdem: Kami Senang 'Eks Kader Kami Dipakai'
-
Korban Kriminalisasi PT Position Minta Prabowo Bebaskan Mereka: Bapak Jadi Presiden karena Kami!
-
KPK Ungkap Mayoritas Biro Perjalanan Haji Bermasalah Berada di Pulau Jawa
-
Iming-imingi Ojol Uang Rp500 Ribu jika jadi Mata-mata Polisi, Polda Metro: Tantangan Makin Berat
-
Agus Suparmono Dapat Dukungan Eks Ketum Romi dan Wagub Jateng Jelang Muktamar X PPP