Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung, angkat bicara soal tunggakan penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) milik pemprov yang mencapai Rp32 miliar.
Ia mengatakan, besarnya uang tunggakan penghuni rusunawa yang dipublikasikan Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta per-Juni 2017 itu akibat kesalahan pemprov sendiri.
"Kenapa lu gusur (warga)? Ini jelas kan, sekarang rakyat dibebani persoalan baru. Dulu nggak mikir. Saya kan ngomong dulu, terlambat sih pada mikirinye," ujar Lulung di gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2017).
Ia mengatakan, penghuni rusunawa yang menunggak itu adalah korban penggusuran yang dilakukan pemprov era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pemprov memang memberikan solusi kepada korban penggusuran untuk menempati rusunawa. Namun, penggusuran itu ternyata tidak hanya menggerus perumahan, melainkan mata pencarian mereka.
Akibatnya, kata Lulung, banyak penghuni rusunawa yang notabene korban penggusuran itu tidak memunyai pekerjaan tetap sehingga kesulitan membayar sewa.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengatakan, solusi yang tepat untuk mengatasi masalah warga yang menuggak adalah pengurangan biaya sewa.
"Solusinya dia juga nggak bisa dibebasin, diigratiskan. Solusinya adalah, ya, coba diturunin aja biaya sewa. Siapa tahu bisa terngkau mereka,” harapnya.
Baca Juga: Lokakarya IPT 65 di Jakarta Dibubarkan, Polisi Klaim Terkait PKI
Selain itu, Lulung meminta pemprov terus memberikan pelatihan kewirausahaan pada warga rusun. Apalagi, kata dia, pelatihan bisa dilanjutkan dengan kerjasama antara pemprov DKI dengan perusahaan atau pemprov lain.
"Saya sambut baik itu kalau memang ada pelatihan yang sifatnya industri rumahan kreatif dan semuanya harus disambut baik,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
Terkini
-
Mengapa Tutut Soeharto Gugat Menteri Keuangan Purbaya ke PTUN?
-
DPR Dukung Aturan Satu Warga Satu Akun Medsos, Legislator PKS: Bisa Cegah Kriminal
-
Kepsek Dicopot Gegara Anak Walikota Prabumulih? Klarifikasi Malah Bikin Warga Meradang!
-
Kekayaan Tutut Soeharto yang Gugat Menteri Keuangan Purbaya
-
Ratusan Siswa di Banggai Kepulauan Keracunan Usai Santap MBG
-
DPR Enggan Ambil Pusing Pigai Ganti Istilah Aktivis Hilang: Terpenting Kembalikan ke Keluarganya
-
Mendagri Beberkan Perbedaan Kepemimpinan Birokratis dan Teknokratik kepada Calon Kepala OJK
-
Balas Dendam? Pengamat Ungkap Alasan Prabowo Pilih Mantan Pemecatnya Jadi Menko Polkam
-
Bus Transjakarta Tabrakan dengan Truk di Cideng, Manajemen Pastikan Penumpang Selamat
-
DPR Ungkap Seabrek PR Besar Menko Polkam Djamari Chaniago, Salah Satunya Masalah Demokrasi Cacat!