Suara.com - Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPI) menduga kejaksaan tidak punya niat yang kuat untuk memberantas korupsi. Sebab, menurut Ketua Divisi Pemantauan MaPPI Muhammad Rizaldi, jika kejaksaan menilai korupsi penting untuk diberantas, maka Jaksa Agungnya harus segera mundur.
"Ada baiknya kalau kejaksaan kalau merasa penting bahwa korupsi ini harus diberantas, ya harusnya ada keberanian dari pimpinan kejaksaan untuk mundur, harus merasa bahwa nggak mampu gitu, kemudian memilih untuk mundur," kata Rizaldi di kantor ICW, Jalan Kalibata Timur, Jakarta Selatan, Jumat (4/8/2017).
Apalagi kata Aldi, sapaan Muhammad Rizaldi, pada masa kepemimpinan HM Prasetyo sudah ada lima jaksa yang terjaring Operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal, Prasetyo baru memimpin Korps Adhyaksa tersebut belum genap 3 tahun.
"Jangan sampai kemudian menunggu-nunggu, kemudian akhirnya mencari-cari alasan supaya dinilai bahwa kejaksaan itu kecil-kecil kasusnya, walaupun kita lihat sendiri faktanya sudah ada lima," kata Aldi.
Namun, dia mengatakan sebenarnya yang harus dilakukan saat ini adalah perlunya perbaikan sistem di Kejaksaan. Dengan begitu, mekanisme pengawasan terhadap ribuan jaksa tersebut dapat berjalan dengan baik.
"Seharusnya sistemnya juga dibangun supaya mekanisme pengawasannya berjalan, dan kemudian mekanisme pembinaannya juga berjalan. Nah ini yang kemudian perlu dievaluasi, bagaimana cara menanamkan nilai-nilai integritas ke pegawai-pegawainya," katanya.
Karena itu dia menyarankan agar Komisi Kejaksaan diberi peran dalam melakukan pengawasan. Hal itu untuk mendukung tugas Jaksa Agung Muda Pengawasan.
"Kemudian memfasilitasi kerjasama dengan Komisi Kejaksaan harus dilakukan," kata Aldi.
Baca Juga: Kejaksaan Tulungagung Tahan Tersangka Korupsi LPDB KUMKM
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf