Suara.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta menunggu penjelasan dari PT. Mass Rapid Transit soal tambahan dana Rp2,56 triliun untuk menyelesaikan fase I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia.
Wakil Ketua DPRD Jakarta Mohamad Taufik ingin tahu penggunaan dana Rp2,56 triliun itu.
"Saya kasih contoh MRT sampai sekarang belum menjawab. Kan dia ajukan Rp2,5 triliun, dikritisi sama kita. Perubahan desain hampir Rp1,2 triliun," ujar Taufik di Gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2017).
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini mempertanyakan kekurangan dana sepenuhnya mau dibebankan ke anggaran pemerintah DKI. Padahal kata dia, pemerintah pusat juga bisa ikut berkontribusi terkait kekurangan ini.
"Kenapa 2,5 triliun dibebankan kepada DKI semua? Harusnya berdua dong sama pusat. Harusnya beban DKI 51 persen dari Rp2,5 triliun. Ini nggak, malah 100 persen," katanya.
Taufik menerangkan nantinya akan banyak uang yang dikeluarkan dari APBD DKI untuk subsidi tiket saat mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT) sudah beroperasi.
"Kita kan bahas sekarang berkaitan MRT, LRT, Busway tahun 2019, kalau sudah beres semua subsidi ya besar bisa Rp3 triliun. Makanya harus kita hitung. Ini kenapa harus kritis," kata Taufik.
Pemprov DKI Jakarta selama ini memberikan public service obligation (PSO) kepada PT. Transportasi Jakarta untuk memberikan subsidi tiket penumpang, dan akan melakukannya juga untuk penumpang MRT dan LRT.
Baca Juga: DPRD Jakarta Tunggu PT. MRT soal Tambahan Dana Rp2,56 Triliun
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO