Suara.com - Gerak cepat Kepolisian dengan membentuk tim khusus untuk menangani kasus dugaan penganiayaan penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, sempat menumbuhkan optimisme dalam diri korban. Namun, ketika kasusnya terus berlarut dan hingga tiga bulan lebih pelakunya belum terungkap, optimisme Penyidik Senior KPK tersebut pun mulai luntur.
"Di awal penyerangan terjadi, sebenarnya Novel optimis kasus ini bisa dituntaskan oleh polisi. Minggu pertama, minggu kedua, Novel masih optimis. Kenapa? Karena ada deretan peristiwa yang menyertai sebelum penyerangan terhadap Novel," kata Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dalam diskusi bertajuk 'Cerita Novel, KPK dan Pansus DPR' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8/2017).
Menurut Danhil, sempat ada informasi dari Polda Metro Jaya terkait potensi penyerangan terhadap Novel. Polda pun mengirimkan tim pengamanan untuk berjaga-jaga di kediaman Penyidik Senior KPK itu.
"Ketika tim ini mulai bekerja, kemudian berselang waktu ada tim lain yang (tim sebelumnya) tidak tahu. Kemudian tim awal ini ditarik," jelasnya.
Danhil mengungkapkan, sebelum penyerangan terhadap Novel, terlebih dahulu terjadi serangan terhadap satu penyidik KPK. Diduga penyerangan itu terkait sebuah kasus.
"Ada upaya merampok barang bukti dan sebagainya. Seminggu kemudian, penyerangan terhadap Novel terjadi," kata dia.
Menurutnya, rasa pesismis Novel semakin menguat ketika Kapolri tidak ingin membentuk Tim Gabungan Pencari fakta. Padahal, Novel sendiri menginginkan dibentuknya TGPF tersebut.
"Dia pesimis ini dituntaskan oleh polisi. Oleh karena itu, kami mendorong pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF)," tutup Dahnil.
Baca Juga: Masinton Sindir dan Salahkan Novel Baswedan Tak Mau Di-BAP
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar