Suara.com - Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Asep Adisaputra memastikan para pelaku tidak terlebih dulu merencanakan pengeroyokan dan membakar Muhammad Al Zahra alias Zoya (30). Zoya adalah orang yang dituduh mencuri amplifier di Musala Al Hidayah, Kabupaten Bekasi.
"Kelima tersangka tadi berdasarkan pendalaman pemeriksaan, mereka semuanya bersikap spontan. Jadi tidak terencana sama sekali," kata Asep saat dikonfirmasi, Kamis (10/8/2017).
Menurutnya, kelima tersangka yang melakukan aksi 'pengadilan jalanan' terhadap Zoya terjadi secara spontan karena warga sudah terpancing emosi.
Lokasi saat Zoya dihakimi massa merupakan pasar tradisional yang setiap harinya dipenuhi masyarakat.
"Situasi di tengah keramaian, di pasar kecil tempat berkumpul orang banyak," terangnya.
Dia menjelaskan, aksi pengeroyokan bermula dari sejumlah pihak yang melakukan provokasi dengan menyebutkan Zoya adalah pencuri.
"Massa tergerak karena ada respons terhadap suatu peristiwa, yaitu adanya orang yang diteriaki sebagai maling. Di sini kemudian berlaku perilaku kolektif. Masyarakat tergerak spontan, tidak sistematis, tidak terstruktur," jelasnya.
Lebih lanjut, Asep menambahkan ada juga sebagian warga yang berusaha melerai saat Zoya sudah dalam kondisi dikepung massa.
"Tidak semua (warga) melakukan aksi kekerasan itu, ada juga yang melihat dan ada juga yang melarang," tuturnya.
Baca Juga: Sindikat Pedagang Anak Indonesia ke Suriah Terbongkar
Polisi telah menangkap lima tersangka atas insiden main hakim sendiri yang menyebabkan Zoya tewas secara mengenaskan.
Kelima tersangka ini di antaranya SU (40), NA (39), AL (18), KR (55) dan SD (27).
Polisi juga masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lain yang diduga ikut dalam aksi 'pengadilan jalanan' terhadap Zoya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek