Suara.com - Abdul Karim (44) adalah salah satu calon jamaah umrah yang mengaku menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan agen jasa perjalanan PT Komunita Jalan Lurus atau KJL Travel. Dia ikut hadir bersama sejumlah calon jamaah lain di kantor KJL Travel, gedung Thamrin City, Cosmo Mansion Lantai 1, Jalan Thamrin Boulevard Kavling 1, Jakarta Pusat, Sabtu (12/8/2017).
Abdul mengaku ikut mendatangi kantor travel itu demi menanyakan nasibnya yang selalu ditunda keberangkatan umrahnya ke Tanah Suci oleh pihak menajemen KJL Travel.
Dikatakan Abdul, dirinya bersama sembilan orang anggota rombongan telah mendaftar ke KJL sejak 10 Januari 2017 lalu. Saat itu, mereka dijadwalkan oleh pihak KJL Travel akan berangkat pada 6 April 2017. Namun nyatanya agenda itu batal.
"Itu alasan pertama pihak manajemen mengirim pesan ke kami pada 2 April 2017. Di situ dibilang ada kendala di jamaah yang sebagian belum (melakukan) pelunasan, jadi batal berangkat," kata Abdul di kantor KJL Travel, Thamrin City, Jakarta Pusat, Sabtu (12/8).
Abdul sendiri mengaku sudah melunasi biaya keberangkatan umrahnya kepada pihak KJL Travel sebesar Rp166 juta.
Selanjutnya, kata Abdul lagi, para calon jamaah sempat bertemu langsung Direktur KJL Travel, Djafar Ibnusanta, di kantor KJL Travel. Di situ mereka kembali dijanjikan akan berangkat umrah pada 21 April 2017.
"Itu kami ketemu langsung direkturnya, Pak Djafar. Tapi ternyata batal lagi jalan. Alasan lagi, visa calon jamaah belum keluar, dan mundur lagi (yang seharusnya berangkat 21 April). Itu kembali dijanjikan 28 April berangkat, tapi nggak lagi berangkat," ujar Abdul.
Dengan penundaan demi penundaan yang tidak memberi kejelasan itu, menurut Abdul, makanya akhirnya para calon jamaah pada hari ini mendatangi Kantor KJL. Namun nyatanya tidak ada juga yang memberi kejelasan atau informasi, lantaran pihak manajemen apalagi Direktur KJL tidak berada di tempat.
"Kami kecewa, (kami) mau minta uang kami kembali. Ini uang umat mau beribadah," ujar Abdul.
Warga Setia Budi, Jakarta Selatan, itu pun menceritakan bahwa salah satu anggota rombongan yang dibawanya adalah seorang nenek di kawasan rumahnya yang ingin sekali pergi umrah. Dirinya pun mengaku mengajak nenek itu dengan uang pribadinya untuk berangkat umrah.
"Ini tadinya saya ingin berangkatkan nenek tua di dekat rumah, karena dulu suaminya marbot di masjid dekat rumah. Kalau lihat gambar Kabah di masjid, (dia) suka nangis melulu. Pengen banget pergi ke Mekah," ujar Abdul.
"Makanya saya ikut pergi menemani nenek ini. Tapi ternyata seperti ini, nggak ada kejelasan dari pihak KJL Travel," tutur Abdul menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan