Suara.com - Mantan gembong teroris Umar Patek kembali mengikuti upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-72 di Lembaga Permasyarakatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (17/8/2017).
Bahkan, tidak hanya sampai disitu, terpidana terorisme ini menjadi salah satu dari anggota pengibar bendera Merah Putih, atau biasa dikenal dengan istilah Paskibraka.
Umar yang divonis 20 tahun penjara atas sejumlah kasus pengemboman di Tanah Air, seperti Bom Bali I tahun 2002 dan Bom Malam Natal tahun 2000, menjadi petugas Paskibraka atas kemauannya sendiri.
Ini bukan kali pertama Umar Patek alias alias Hisyam bin Ali Zein bertugas sebagai pengibar bendera pusaka pada perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pertama kali Umar Patek jadi petugas Paskibraka, yakni dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) pada 20 Mei 2015
Saat peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni lalu, lelaki yang ditangkap di Pakistan pada 11 Agustus 2011 juga ikut larut sebagai peserta upacara bendera.
Foto: Terpidana kasus terorisme Umar Patek (kanan) menjadi pengibar bendera merah putih saat upacara memperingati HUT Kemerdekaan RI Ke-72 RI di Lapas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (17/8). [Antara]
Sebelumnya, Umar Patek telah menyatakan penyesalan atas perbuatannya, bertaubat, dan berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca Juga: 300 Napi di Jakarta Hirup Udara Bebas, Djarot Titip Pesan Ini
Umar juga sempat menawarkan diri membantu pemerintah Indonesia untuk membebaskan WNI yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina, April tahun lalu.
Diketahui Umar lama hidup dalam pelarian di Filipina dan kenal dengan banyak orang-orang kelompok Abu Sayyaf.
Berita Terkait
-
Peringatan Ulta Levenia soal Ancaman Intervensi Asing di Indonesia
-
Prabowo Sebut Ada Makar dan Terorisme, Ferry Irwandi: Ibarat Kapal Tenggelam, Jangan Salahkan Air
-
Mantan Intelijen Kuliti Teror Politik: Penjarahan Rumah Demi Bungkam DPR?
-
Bukan Mau Kudeta, Pak! Memahami Keresahan Rakyat di Balik Stigma Makar
-
Situasi Memanas! Prabowo Perintahkan Tindak Tegas: Makar dan Terorisme Jadi Sorotan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru