Suara.com - Ketua Yayasan Lentera Anak Lisda Sundari mengungkapkan industri rokok sekarang ini mengincar anak-anak. Sebab, anak-anak merupakan potensi bisnis jangka panjang.
“Prinsipnya itu, anak-anak adalah target industri rokok, karena industri rokok tidak mau kehilangan bisnisnya,” ujarnya pada acara bertema Industri Rokok Harus Berhenti Eksploitasi Anak di Hotel Oria, Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2017).
Lisda menambahkan orang dewasa sekarang bukan lagi sasaran utama penjualan rokok. Sebab, sebagian besar dari orang dewasa sudah berhenti merokok karena sakit atau meninggal dunia.
Itu sebabnya, saat ini industri rokok getol mempromosikan rokok di lingkungan sekitar anak-anak.
Survei pada 2015 menunjukkan 70 persen iklan rokok yang sering ditemui oleh anak-anak di lingkungan sekitar mereka berbentuk spanduk.
“Dari lima kota yang kita survei, 70 persen iklan rokok adalah spanduk, karena akan lebih dekat dengan target,” ujarnya.
Spanduk dianggap lebih murah, namun memiliki jangkauan yang luas dan dekat dengan target. Lisda saat melakukan survei juga menemukan spanduk-spanduk iklan rokok dipasang di warung-warung kecil dekat sekolah.
"Itulah salah satu hard selling industri rokok dalam mempengaruhi anak-anak," kata Lisda.
Lisda menambahkan sekitar 82 persen promosi yang dilakukan industri rokok dengan menyebutkan harga perbatang.
“Cara promosi mereka itu menyebutkan harga perbatang, misalnya Rp13 ribu per 16 batang rokok,” katanya.
Lawan kampanye rokok
Berangkat dari kekhawatiran akan pengaruh iklan rokok terhadap anak-anak, Lisda mengingatkan empat cara efektif penanggulangan menurut World Health Organization.
Pertama, membuat peringatan kesehatan di setiap bungkus rokok. Namun, cara ini belum diterima sepenuhya oleh penduduk Indonesia. Survei menunjukkan, hanya 40 persen masyarakat yang berhenti merokok setelah melihat peringatan bahaya rokok. Sedangkan, ukuran keberhasilannya harus lebih dari 70 persen.
Kedua, melarang promosi dan sponsor rokok. Lisda mengungkapkan Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang sampai sekarang belum melarang iklan rokok.
Lisda menyarankan pemerintah Indonesia menyontoh negara Asia lainnya, seperti Thailand, yang sudah melarang corporate social responsibility perusahaan rokok.
Tag
Berita Terkait
-
Pengusaha Warteg Khawatir Omzet Anjlok Gegara Kebijakan Ini
-
Tiap Meter Persegi di Jabodetabek Tercemar 4 Puntung Rokok, Perusahaan Ini Juaranya
-
Legislator Hingga Pengusaha Khawatir Agenda Asing Hantui Industri Hasil Tembakau
-
Dikira 'Lebih Aman', Dokter Paru Ungkap Vape Punya Bahaya yang Sama Ngerinya dengan Rokok
-
Bukan Cuma Kulit Kusam! Ini 5 Rahasia Kecantikan Wanita Modern yang Bebas Asap Rokok
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN