Suara.com - Partai Golkar belum resmi mengusung Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi pada Pilkada Jawa Barat 2018. Partai berlambang pohon beringin ini masih akan melihat sejauh mana penerimaan masyarakat Jawa Barat terhadap sosok Dedi.
"Partai Golkar mengedepankan kadernya tetapi tentu kader yang kita kedepankan itu adalah kader yang mendapat respon baik dari rakyat," kata Sekjen DPP Partai Golkar, Idrus Marham di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (27/8/2017).
Penerimaan masyarakat ditandai dengan elektabilitas yang tinggi. Hal ini masih dalam proses pengecekan dari Partai Golkar sendiri, apakah Dedi cukup baik untuk diusung sebagai Gubernur Jawa Barat.
"Kita masih memberikan kesempatan dalam rangka untuk mengecek kembali pada rakyat tentang bagaimana posisi Dedi sebagai Cagub. Apakah sekarang elektabilitasnya naik. Sekarang posisinya di mana? Jadi ini akan kita jadikan dasar untuk menentukan bagaimana Golkar menentukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Jawa Barat," tutur Idrus.
Meski demikian, Golkar sendiri belum memunculkan calon alternatif apabila Dedi gagal maju. Golkar tetap memberi kesempatan kepada Dedi untuk terus melakukan sosialisasi kepada warga Jawa Barat agar elektabilitasnya naik.
"Nanti akan kita lihat perkembangannya yang akan datang. Dalam perkembangan itu kita akan melakukan simulasi opsi-opsi yang ada tentang kemungkinan. Tapi tetap kembali pada pasal 1, kita kedepankan kader, saudara Dedi," kata Idrus.
Golkar akan mengambil keputusan terkait pencalonan Dedi awal bulan September yang akan datang.
"Tadi saya sudah bicara sama Dedi supaya meningkatkan kembali sosialisasi dan harus ada lembaga-lembaga survei kredibel yang bisa dipertanggungjawabkan," kata Idrus.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Ekspos Bahan BBM Jenis Baru: Bukan Lagi Limbah, Jerami Disulap Jadi 'Solar' Murah
-
5 Langkah Daftar Anggota Partai Golkar, Biar Dapat Diskon Main Padel di Yellow Racquet Club
-
Bahlil dan Padel: Antara Rebranding Partai dan Realitas Rakyat
-
Adies Kadir Lolos Sanksi Etik MKD Dinilai Kabar Baik, Golkar: Konstituen di Dapil Pasti Ikut Senang
-
APBD Dipangkas, Dedi Mulyadi Sebut ASN Jabar Bakal Puasa Tahun Depan
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta
-
Komnas HAM: Gelar Pahlawan Soeharto Cederai Sejarah Pelanggaran HAM Berat dan Semangat Reformasi
-
Ikut Terluka hingga Tulis Pesan 'DIE', Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Sengaja Ledakkan Kepala Sendiri?
-
Tak Hanya Warga Lokal: Terbongkar, 'Gunung' Sampah di Bawah Tol Wiyoto Berasal dari Wilayah Lain
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Darurat Informasi Cuaca: DPR Nilai BMKG Telat, Minta 'Jurus Baru' Lewat Sekolah Lapang
-
'Tak Punya Tempat Curhat', Polisi Beberkan Latar Belakang Psikologis Pelaku Bom SMA 72 Jakarta
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah