Suara.com - Anggaran Pengadaan Lahan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dihapuskan dalam Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) 2017 oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta.
Alasan dihapuskan anggaran tersebut lantaran adanya kesalahan jajaran wali kota dalam memasukkan nomenklatur hingga salah kode rekening.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan hal tersebut akan dibahas di dalam rapat pimpinan untuk melihat adanya unsur kesengajaan atau tidak. Pasalnya anggaran tersebut untuk digunakan penyediaan lahan pembangunan RPTRA Tahun 2018 mendatang.
"Iya ini nanti akan kita bahas dalam rapat pimpinan, apakah itu memang kesengajaan karena untuk penyediaan lahan kan pembangunannya tahun depan. Kan nggak mungkin pembangunan di saat sekarang ini, itu kan anggaran untuk penyediaan lahan RPTRA," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta, Senin (27/8/2017).
Ia menceritakan bahwa dirinya dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan agar setiap wilayah berpemukiman padat memiliki RPTRA. Sehingga tugas Wali Kota dan Lurah mencari lahan pemukiman yang kosong untuk pembangunan RPTRA.
Adapun anggaran lahan RPTRA setiap masing-masing kota administrasi diberikan anggaran Rp50 miliar.
"Tentu saja prosesnya harus sesuai dengan appraissal maupun NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) dengan persyaratan tertentu sehingga RPTRA bisa dibangun. berapa minimal luasnya, penduduk sekitar seperti apa, pengajuan dari RT RW setempat, itu intinya," kata dia.
Djarot pun kaget adanya kesalahan nomenklatur yang dilakukan jajaran walikota.
"Tapi saya kaget nggak bisa dieksekusi karena salah nomenklatur, kan aneh, kayak pernah negebebasin lahan saja kok bisa salah nomenklatur atau karena ada koordinasi dengan tim sinkronisasi, saya nggak ngerti," kata Djarot.
Baca Juga: Ketua DPRD Jakarta: Simpang Susun Semanggi Ada karena Ahok
Meski begitu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kata Djarot saat ini fokus untuk menyelesaikan RPTRA yang sudah dianggarkan pada tahun 2017.
"Tapi yang jelas dengan cara seperti ini saya sampaikan , kita akan fokus betul untuk selesaikan pr RPTRA yang sudah dianggarkan di 2017, sejumlah 100 RPTRA ditambah dengan 6 dari CSR, ini yang kita kebut," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka