Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pada Senin (28/8/2017), mengatakan bahwa Negara Bagian Texas menghadapi masa pemulihan yang panjang dan sulit usai banjir yang dipicu badai Harvey menghantam kawan tersebut.
“Ini adalah (badai) yang terbesar, mereka menyebutnya sebagai yang terbesar, ini pertama kalinya dalam sejarah,” ujar Trump dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Putih, Washington DC.
“Kemungkinan belum pernah ada (bencana) yang seperti ini,” kata Trump soal Badai Tropis Harvey.
Sebelumnya, Trump mengisyaratkan bahwa jajarannya telah berunding dengan para petinggi Kongres guna membahas rencana bantuan bagi jutaan orang yang terdampak oleh Harvey.
“Kami sedang berunding dengan Kongres, untuk Anda ketahui ini akan menjadi pengeluaran besar. Kami ingin merawat orang-orang di Texas dan Louisiana,” ujar Trump di Ruang Oval.
Badai Harvey sudah memporak-porandakan Houston, kota terbesar keempat di Amerika Serikat. Trump berencana berkunjung ke Texas dan Louisiana dalam sepekan ini.
Sejak bencana ini terjadi Jumat pekan lalu, Trump langsung mengambil alih kendali dan menyatakan keadaan darurat bencana di Texas dan Louisiana, serta mengerahkan 8.000 petugas ke kawasan bencana.
Sementara itu, dampak keseluruhan dari badai ini belum terdata. Namun, sekitar 30 ribu orang dipastikan membutuhkan tempat pengungsian, sedangkan setengah juta penduduk lainnya membutuhkan bantuan. (CNA)
Berita Terkait
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
-
Gara-gara Ini, Harga Mobil Jepang dan Korsel Naik 15 Persen
-
FBI Gelar Sayembara Tangkap Penembakan Charlie Kirk, Dapat Hadiah Uang Tunai Rp 1,65 Miliar
-
Profil Charlie Kirk, Anak Emas Donald Trump yang Tewas Ditembak Saat Berpidato
-
Charlie Kirk Ditembak Siapa? Tewas saat Pidato di Kampus Utah, Donald Trump Berduka
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO