Suara.com - Seorang perawat sejatinya bertugas menjaga dan merawat para pasiennya, tapi tidak yang satu ini. Setidaknya 86 orang pasiennya dibunuh dengan overdosis obat terlarang.
Niels Hoegel (40) dihukum pada tahun 2015 atas dua pembunuhan dan dua percobaan pembunuhan di sebuah rumah sakit di Delmenhorst, Jerman barat laut. Dia mengatakan kepada pengadilan bahwa dia sengaja menyebabkan pasien gagal jantung saat dia merasa dapat menyadarkan mereka.
Kepala polisi Johann Kuehme mengatakan bahwa hal itu telah dicegah oleh otoritas kesehatan yang bertindak lebih cepat karena kecurigaan. Hoegel dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Namun, setelah didalami lagi, Jaksa percaya bahwa dia membunuh lebih banyak lagi.
Kuehme mengatakan bahwa pihak berwenang menemukan bukti 84 pembunuhan selain pembunuhan yang telah diputuskan oleh Hoegel. Jumlah korban sebenarnya lebih banyak lagi.
"Delapan puluh empat pembunuhan membuat kami tidak bisa berkata apa-apa," ujar Kuehme.
Menurutnya, petugas kesehatan sebenarnya dapat bertindak lebih cepat dan masalah ini bisa dihindari.
Kejahatan terungkap setelah Hoegel dihukum karena percobaan pembunuhan dalam kasus lain. Pihak berwenang kemudian menyelidiki ratusan kematian, menggali kembali bekas pasien di Delmenhorst dan dekat Oldenburg.
Kasus kriminal sekarang dilakukan terhadap mantan staf di dua fasilitas tersebut, seperti dikutip dari Associated Press.
Baca Juga: RS Ini Tolak Donasi Lelaki Berpakaian Perawat Perempuan
Heogel bekerja di rumah sakit Oldenburg dari tahun 1999 sampai 2002 dan di Delmenhorst dari tahun 2003 sampai 2005. Kuehme mengatakan, Heogel sempat menjadi petugas medis di bagian Gawat Darurat Delmenhorst pada awal April 2003.
Selama persidangannya, Hoegel mengatakan bahwa dia dengan sengaja membawa gagal jantung pada 90 pasien dan kemudian mengatakan kepada penyidik bahwa tersangka juga membunuh pasien di Oldenburg.
Identitas yang dicurigai 84 korban belum dipublikasikan dan tidak ada komentar langsung dari perwakilan keluarga korban manapun. [Metro]
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Seleksi Super Ketat Kementerian Haji, Kenapa 200 Nama Calon Pejabat Harus Ditelusuri KPK?
-
Dengan Suara Bergetar, Ayah Nadiem Makarim: Saya Yakin Betul Dia Jujur
-
Keseruan Oma Ilah dan Opa Sutarto Ikut Sekolah Lansia
-
Cak Imin di Ponpes Al Khoziny: Hentikan Semua Proyek Pesantren Tanpa Ahli
-
Karma Instan! 2 WN China Auto Diusir dari Indonesia Gegara Nyolong Duit di Pesawat
-
Jerit Hati Ibunda dan Ayah Nadiem Makarim di Pengadilan: Dia Jujur, Kami Tak Menyangka Ini Terjadi