Suara.com - Polda Metro Jaya angkat bicara terkait pernyataan Algiffari Aqsa, kuasa hukum Novel Baswedan, terkait laporan Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Brigejn Pol. Aris Budiman.
Sebelumnya, Algiffari menyatakan, laporan pencemaran nama baik yang dilakukan Aris tidak lain sebagai bentuk untuk menyingkirkan Novel sebagai penyidik di KPK.
Menanggapi ini, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Adi Deriyan Jayamerta menyampaikan, polisi hanya menindaklajuti laporan yang dibuat Aris.
"Saya pikir kami hanya bekerja sesuai laporan Aris kepada kami," kata Adi di Polda Metro Jaya, Kamis (7/9/2017).
Adi juga membantah polisi memiliki niatan buruk untuk menjatuhkan integritas Novel sebagai penyidik lembaga anti-rasuah.
Kata dia, penyidik Polda Metro Jaya sudah sangat transparan untuk menangani kasus tersebut.
"Kami tidak pernah berpikir terlalu jauh-jauh seperti itu. Apa yang kami lakukan tentunya juga akan terbuka untuk umum nantinya," ujar Adi.
Adi pun meminta Algiffari untuk mengikuti proses hukum atas kasus Novel yang ditangani Polda Metro Jaya. Adi menyampaikan, pihaknya tidak memiliki konflik kepentingan dalam setiap menangani perkara.
"Kalau teman-teman pengacara Novel punya penilaian seperti itu, mungkin bisa dibuktikan nanti apabila ada hal lain yang bisa dibuktikan yang menurut mereka tidak sesuai dengan keinginan mereka. Saya tegaskan kami bekerja tidak berdasarkan penilaian-penilaian seperti itu," katanya.
Baca Juga: Rossi Absen di Misano, Pebalap Ducati Ini Kecewa
"Kami bekerja ada sistem, ada SOP-nya, ada tahapannya, dan tahapan itu kita lakukan. Dan bukti-bukti tahapan itu kita lalui semuanya, sehingga apa yang disampaikan teman teman lawyer itu, itu tidak benar," pungkas Adi.
Sehari sebelumnya, Algiffari menyatakan, selain ada upaya menyingkirkan Novel, laporan yang dibuat Aris juga ditujukan sebagai upaya pengalihan isu dari kasus penyiraman air keras yang telah menimpa Novel.
"Target dari pelaporan bukan keadilan tapi memang mendiskreditkan Novel," kata Algiffari.
Dia juga menganggap mencibir upaya pelaporan Novel menandakan jika Polri tak bisa dikritik.
"Laporan pencemaran nama baik karena pendapat polisi tidak berintegritas semakin menunjukkan polisi anti kritik dan tidak memahami demokrasi," kata Algiffari.
Berita Terkait
-
Cara Ikut Daftar Komunitas Ojol Kamtibmas, Rekam Kejahatan Bonusnya Rp500 Ribu Per Orang
-
KPK: Ustaz Khalid Punya Informasi Penting soal Oknum Kemenag Penerima Dana Percepatan Haji
-
Pasutri Koruptor, Suami Eks Walkot Semarang Mbak Ita Hadiri Pesta Pernikahan Anak, Kok Bisa?
-
Telusuri Dugaan Korupsi Dana Haji, KPK Kebut Inspeksi Biro Travel di Jatim
-
KPK Ungkap Mayoritas Biro Perjalanan Haji Bermasalah Berada di Pulau Jawa
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG
-
Ironi di Muktamar X PPP; Partai Islam Ricuh, Waketum: Bagaimana Mau Mendapat Simpati Umat?
-
Kementerian BUMN Turun Kasta Jadi Badan, Bagaimana Nasib ASN dan Pegawainya?
-
Cara Ikut Daftar Komunitas Ojol Kamtibmas, Rekam Kejahatan Bonusnya Rp500 Ribu Per Orang
-
Baru Mendarat, Presiden Prabowo Langsung 'Sidang' Kepala BGN soal Keracunan MBG: Ini Masalah Besar!
-
Panggung Muktamar X PPP Berubah Jadi Ring Tinju, Sesama Kader Saling Serang di Depan Media