Namun, Jumadi, Juru Bicara Pesantren Ibnu Mas'ud, membantah pesantrennya merupakan basis pendukung ISIS ataupun kelompok militan lainnya yang menginterpretasikan Islam secara radikal.
Ia mengakui Hatf pernah menjadi santri di pesantrennya. Namun, Jumadi mengklaim tak tahu aktivitas Haft setelah keluar dari sekolah tersebut.
Jumadi juga menuturkan tak mengetahui adanya staf dan mantan santri lainnya yang pergi ke Suriah untuk berperang di pihak ISIS.
Ia juga menjawab secara diplomatis ketika dipertanyakan sikap pesantren terhadap gerakan Islam fundamentalis yang memilih jalan peperangan.
"Tentang hal itu, perlu diskusi lebih lanjut untuk menjawabnya," tukasnya.
Tak Terdaftar
Kamaruddin Amin, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI mengungkapkan, Pesantren Ibnu Mas'ud tidak terdaftar dalam buku registrasi.
"Pesantren Ibnu Mas'ud tak pernah teregistrasi sebagai pesantren," tegasnya.
Ia mengatakan, pernah meminta pengurus Pesantren Ibnu Mas'ud untuk menjelaskan status pendidikan yang diterapkan. "Tapi, mereka tak pernah merespons permintaan itu," tukas Amin.
Baca Juga: Saat Jokowi Gagal Pahami 'Kode' Iriana, Ini Komentar Kaesang
Hal tersebut diakui oleh Jumadi. Ia mengatakan, pesantrennya tak mengikuti peraturan pemerintah.
"Kami tak memunyai kurikulum (pemerintah). Sebab, kami fokus belajar tahfiz, menghafal Alquran dan Hadis. Kami mengajarkan santri Bahasa Arab, keyakinan, dan sejarah Islam," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus