Rumah Zakaria Husni (58) dan Zakiya Masrur (53) di Jalan Pengairan, nomor 21, RT 11, RW 6, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat [suara.com/Welly Hidayat]
Supandi merupakan salah satu warga yang bertemu pengusaha garmen Zakaria Husni (58) sebelum dibunuh dan jenazahnya ditemukan bersama jasad istri, Zakiya Masrur, dengan kondisi kaki diikat dan tubuh dibungkus bed cover di Sungai Klawing, Desa Palumbungan, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pada Senin (11/9/2017).
Pasangan suami istri tersebut tinggal di Jalan Pengairan, nomor 21, RT 11, RW 6, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Supandi mengatakan bertemu Zakaria sehari sebelumnya, Minggu (10/9/2017), pagi.
"Itu saya masih ketemu Pak Husni mas. Saya ngobrol depan rumahnya. Ya, ngobrol saja nggak ada dugaan apa - apa. Nggak ada yang aneh - aneh," kata Supandi.
Sore harinya, sekitar jam 18.32 WIB, Supandi melihat Husni usai salat Maghrib di Musala Al - Maaruf. Posisi musala berjarak sekitar 15 meter dari kediaman Supandi.
"Malamnya saya masih lihat Pak Husni, habis Salat Maghrib. Pulang sama jamaah, Pak Husni juga sudah masuk ke dalam rumah, kan dekat sama musala," ujar Supandi.
Dari CCTV, kata Supandi, sekitar pukul 19.49 WIB, mobil Husni bermerek Toyota Altis berwarna silver dibawa keluar dari rumah. Sampai sekarang belum diketahui siapa yang membawa mobil itu keluar.
"Itu Pak Husni minggu malam mobilnya keluar mas. Itu kelihatan dari CCTV. Itu dekat pintu keluar perumahan ada CCTV, sekarang sudah sama polisi CCTV," kata Supandi.
Malam itu, kata dia, hujan deras turun.
"Pas itu, kondisi hujan lebat mas, ya nggak ada suara yang dengar dari dalam rumah pak Husni. Warga juga nggak ada yang curiga saat itu," ujar Supandi.
Sampai saat ini, Kepolisian Resor Jakarta Pusat berkoordinasi dengan Polres Purbalingga untuk mengungkap kasus tersebut.
Polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah pasangan suami istri.
"Masalah itu kami belum tahu, apakah di perjalanan, apakah di Purbalingga. Yang jelas nanti autopsi yang bisa menunjukkan. Tunggu hasil dulu ya," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tanah Abang Komisaris Polisi Mustakim.
Polisi belum bisa menyimpulkan apakah keduanya dibunuh di rumah atau di jalan.
"Bisa saja mungkin (dibunuh) dijalan, disekap, abis itu ditaruh bagasi, apa bagaimana kan bisa saja," katanya.
Mustakim mengatakan dalam olah TKP, polisi menemukan bercak darah di rumah korban. Tetapi polisi belum menyimpulkan apakah bercak tersebut bukti korban dianiaya dulu di rumah sebelum dibawa ke Purbalingga.
"Jadi bisa aja bercak darah di rumah itu karena dia sempat diserang di sana, di rumah," katanya. "Jadi temuan bercak darah di rumah tak bisa dikatakan apakah yang bersangkutan itu dibunuh di rumah,."
Menurut polisi mobil Toyota Altis, brankas berisi perhiasan, uang, dan sertifikat tanah hilang dari rumah korban. [M. Fauzi Daulay]
Pasangan suami istri tersebut tinggal di Jalan Pengairan, nomor 21, RT 11, RW 6, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Supandi mengatakan bertemu Zakaria sehari sebelumnya, Minggu (10/9/2017), pagi.
"Itu saya masih ketemu Pak Husni mas. Saya ngobrol depan rumahnya. Ya, ngobrol saja nggak ada dugaan apa - apa. Nggak ada yang aneh - aneh," kata Supandi.
Sore harinya, sekitar jam 18.32 WIB, Supandi melihat Husni usai salat Maghrib di Musala Al - Maaruf. Posisi musala berjarak sekitar 15 meter dari kediaman Supandi.
"Malamnya saya masih lihat Pak Husni, habis Salat Maghrib. Pulang sama jamaah, Pak Husni juga sudah masuk ke dalam rumah, kan dekat sama musala," ujar Supandi.
Dari CCTV, kata Supandi, sekitar pukul 19.49 WIB, mobil Husni bermerek Toyota Altis berwarna silver dibawa keluar dari rumah. Sampai sekarang belum diketahui siapa yang membawa mobil itu keluar.
"Itu Pak Husni minggu malam mobilnya keluar mas. Itu kelihatan dari CCTV. Itu dekat pintu keluar perumahan ada CCTV, sekarang sudah sama polisi CCTV," kata Supandi.
Malam itu, kata dia, hujan deras turun.
"Pas itu, kondisi hujan lebat mas, ya nggak ada suara yang dengar dari dalam rumah pak Husni. Warga juga nggak ada yang curiga saat itu," ujar Supandi.
Sampai saat ini, Kepolisian Resor Jakarta Pusat berkoordinasi dengan Polres Purbalingga untuk mengungkap kasus tersebut.
Polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah pasangan suami istri.
"Masalah itu kami belum tahu, apakah di perjalanan, apakah di Purbalingga. Yang jelas nanti autopsi yang bisa menunjukkan. Tunggu hasil dulu ya," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tanah Abang Komisaris Polisi Mustakim.
Polisi belum bisa menyimpulkan apakah keduanya dibunuh di rumah atau di jalan.
"Bisa saja mungkin (dibunuh) dijalan, disekap, abis itu ditaruh bagasi, apa bagaimana kan bisa saja," katanya.
Mustakim mengatakan dalam olah TKP, polisi menemukan bercak darah di rumah korban. Tetapi polisi belum menyimpulkan apakah bercak tersebut bukti korban dianiaya dulu di rumah sebelum dibawa ke Purbalingga.
"Jadi bisa aja bercak darah di rumah itu karena dia sempat diserang di sana, di rumah," katanya. "Jadi temuan bercak darah di rumah tak bisa dikatakan apakah yang bersangkutan itu dibunuh di rumah,."
Menurut polisi mobil Toyota Altis, brankas berisi perhiasan, uang, dan sertifikat tanah hilang dari rumah korban. [M. Fauzi Daulay]
Komentar
Berita Terkait
-
Teka-teki Mayat Perempuan di Tesla, Diduga Kuat Pacar D4vd karena Tato di Jari Telunjuk
-
Penampakan 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kepala Cabang BRI
-
Timeline Lengkap Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Direncanakan 2 Bulan, Berakhir Gagal Total
-
Motif Remaja 16 Tahun Habisi Nyawa Mahasiswi di Ciracas Terungkap, Sempat Kelabui Teman Korban
-
Mabes TNI Ungkap Motif Kopda FH di Balik Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
BNNK Tangerang Bakal Sasar Seluruh ASN Tes Urine Secara Acak, Ada Apa?
-
RUU Perlindungan dan Kesejahteraan Hewan Masuk Prolegnas 2026, DMFI: Momentum Sejarah!
-
DPR Kasih Warning Keras: Usut Tuntas Oknum TNI yang Aniaya Staf Zaskia Mecca
-
Prakiraan Cuaca BMKG 27 September 2025: Jakarta Hujan Sore, Bandung Adem Berawan
-
Terseret Drama Hoaks Ratna Sarumpaet, Tangis Nanik Deyang soal Kasus MBG Dicurigai Publik: Akting?
-
Sindir PSI Gagal Lolos Parlemen, Nasdem: Kami Senang 'Eks Kader Kami Dipakai'
-
Korban Kriminalisasi PT Position Minta Prabowo Bebaskan Mereka: Bapak Jadi Presiden karena Kami!
-
KPK Ungkap Mayoritas Biro Perjalanan Haji Bermasalah Berada di Pulau Jawa
-
Iming-imingi Ojol Uang Rp500 Ribu jika jadi Mata-mata Polisi, Polda Metro: Tantangan Makin Berat
-
Agus Suparmono Dapat Dukungan Eks Ketum Romi dan Wagub Jateng Jelang Muktamar X PPP