Kepala Puslabfor Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Alex Mandalika mengatakan rekaman CCTV Operasi Tangkap Tangan yang dilakukan KPK di BPK adalah asli. Rekaman CCTV ini adalah temuan Panitia Khusus Angket KPK yang diserahkan kepada Puslabfor pada Agustus lalu.
"Berdasarkan pemeriksaan yang scientific kami sampaikan pada pansus bahwa rekaman yang diberikan kemudian CCTV itu tidak ada rekayasa seluruh ya sesuai dengan aslinya," kata Alex usai menggelar rapat dengar pendapat dengan Pansus Angket KPK secara tertutup, Kamis (14/9/2017).
Alex enggan berspekulasi tentang isi materi dari CCTV yang disebut-sebut bisa menjadi bukti kalau OTT KPK di BPK itu mengalami kejanggalan. CCTV ini merekam periatiwa OTT dua auditor BPK yaitu Rachmadi Saptogiri dan Auditor BPK Ali Sadli.
"Kami tidak dalam kapasitas yang menyampaikan kalau itu ada temuan yang ganjil, kami sampaikan sesuai yang kami kembangkan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pansus Angket KPK Agun Gunandjar mengatakan kalau rekaman CCTV ini akan didalami lebih lanjut. Sehingga, Agun mengatakan Pansus belum bisa memberikan kesimpulan apa-apa dari hasil investigasi forensik rekaman CCTV ini.
"Pada posisi ini kami mendapatkan perkembangan informasi yang diperoleh yang tentunya kami tidak mungkin pada hari ini mempublikasikan dan mengumummkan penjelasan secara detil karena masih banyak hal hal yang harus kita dalami mendalam," kata dia.
Pansus, lanjutnya, akan meminta keterangan ahli untuk mengkonfirmasi mengenai rekaman ini.
"Kita belum menentukan ahli apa spesifik seperti apa,"ujarnya.
Rekaman CCTV ini merekam kegiatan KPK melakukan OTT terhadap dua auditor BPK, yaitu Rachmadi Saptogiri dan Ali Sadli.
Baca Juga: Bupati Batubara Jadi TSK, Duit Tunai yang Disita KPK Rp346 Juta
Keduanya tertangkap karena diduga menerima suap dari Irjen Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Sugito melalui perantara pejabat Eselon III Kemendes PDTT Jaarot Budi Prabowo. Suap ini diduga agar BPK memberi opini Wajar Tanpa Pengecualianbagi Kemendes PDTT.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu