Ketua Umum Golkar Setya Novanto bersama Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tanjung, Ketua Harian DPP Golkar Nurdin Halid dan jajaran DPP Partai Golkar melakukan pertemuan di kediaman BJ Habibie di Jakarta, Senin (24/7).
Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Bacharuddin Jusuf Habibie pernah memanggil tiga bekas ketua umum Partai Golkar, Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie, dan Jusuf Kalla untuk membahas Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang terjerat kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.
Pertemuan kala itu berlangsung di kediaman Habibie di Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, Habibie meminta pendapat ketiga tokoh serta pengaruh posisi Novanto yang menjadi tersangka kepada elektabilitas partai.
"Sudah diketahui oleh Pak Habibie pendapat saya, pendapat Pak JK dan Pak Aburizal Bakrie. Pada waktu itu beliau juga mengatakan nanti akan saya coba dalam satu kesempatan mengundang saudara Novanto," tutur Akbar yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, di DPR, Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Akbar mengungkapkan Habibie meminta agar kasus Novanto ditanggapi secara serius. Dengan demikian, partai dapat segera mengambil langkah-langkah taktis untuk perbaikan citra organisasi.
"Bilamana perlu dalam rangka untuk menaikkan, memperbaiki partai kita, kita perlu ambil langkah-langkah untuk memperlihatkan kepada publik bahwa kita merespon masalah ini dengan sungguh-sungguh dan ingin juga melakukan berbagai upaya perbaikan," kata Akbar.
Lebih jauh, Akbar membantah informasi yang menyebutkan Habibie meminta Novanto mundur dari pucuk pimpinan Golkar.
"Sepengetahuan saya Pak Habibie tidak pernah memberikan ultimatum seperti itu. Saya terus mendampingi Pak Habibie," kata Akbar.
Namun, Akbar mengakui Habibie sangat khawatir kasus Novanto bakal berdampak kepada elektabilitas Golkar.
"Pokoknya kita harus melakukan berbagai upaya supaya kita tetap dalam posisi dua besar. Artinya jangan sampai di bawah dua besar. Itu yang selalu saya ingat kata-kata dia," ujar Akbar.
Pertemuan kala itu berlangsung di kediaman Habibie di Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, Habibie meminta pendapat ketiga tokoh serta pengaruh posisi Novanto yang menjadi tersangka kepada elektabilitas partai.
"Sudah diketahui oleh Pak Habibie pendapat saya, pendapat Pak JK dan Pak Aburizal Bakrie. Pada waktu itu beliau juga mengatakan nanti akan saya coba dalam satu kesempatan mengundang saudara Novanto," tutur Akbar yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, di DPR, Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Akbar mengungkapkan Habibie meminta agar kasus Novanto ditanggapi secara serius. Dengan demikian, partai dapat segera mengambil langkah-langkah taktis untuk perbaikan citra organisasi.
"Bilamana perlu dalam rangka untuk menaikkan, memperbaiki partai kita, kita perlu ambil langkah-langkah untuk memperlihatkan kepada publik bahwa kita merespon masalah ini dengan sungguh-sungguh dan ingin juga melakukan berbagai upaya perbaikan," kata Akbar.
Lebih jauh, Akbar membantah informasi yang menyebutkan Habibie meminta Novanto mundur dari pucuk pimpinan Golkar.
"Sepengetahuan saya Pak Habibie tidak pernah memberikan ultimatum seperti itu. Saya terus mendampingi Pak Habibie," kata Akbar.
Namun, Akbar mengakui Habibie sangat khawatir kasus Novanto bakal berdampak kepada elektabilitas Golkar.
"Pokoknya kita harus melakukan berbagai upaya supaya kita tetap dalam posisi dua besar. Artinya jangan sampai di bawah dua besar. Itu yang selalu saya ingat kata-kata dia," ujar Akbar.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Pembebasan Bersyarat Setya Novanto Digugat! Cacat Hukum? Ini Kata Penggugat
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Terpopuler: Anak Setya Novanto Menikah, Gaji Pensiunan PNS Bakal Naik Oktober 2025?
-
Biodata dan Agama Rheza Herwindo, Anak Setya Novanto yang Nikahi Kerenina Sunny
-
Biodata dan Agama Kerenina Sunny, Adik Steve Emmanuel Jadi Menantu Setya Novanto
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD