Suara.com - Seorang pemuda berusia 18 tahun diberitakan telah diamankan petugas karena diduga terkait teror bom di gerbong kereta bawah tanah di Stasiun Parsons Green, London, Jumat (15/9/2017).
Sejauh ini, sebagaimana diberitakan BBC, Sabtu (16/9), remaja yang ditangkap di area pelabuhan Dover itu masih ditahan di kantor polisi setempat, namun akan segera dibawa ke London.
Wakil Asisten Komisioner Kepolisian Metropolitan (London), Neil Basu, menyatakan bahwa penangkapan itu bisa disebut sebagai satu langkah signifikan. Meski demikian, dia menekankan bahwa status keamanan masih dalam taraf "kritis".
Basu pun menegaskan bahwa publik tetap diharapkan untuk waspada. Sementara pihak kepolisian masih akan melanjutkan langkah-langkah protektif, dengan terus meningkatkan jumlah pengamanan di berbagai tempat.
"Penangkapan ini akan berlanjut dengan aktivitas lainnya dari para petugas kami," ungkapnya.
"Demi alasan-alasan penyidikan, kami belum akan menyampaikan detail lebih jauh terkait orang yang sudah diamankan saat ini," tandasnya.
Diketahui, sekitar 30 orang harus menderita luka akibat ledakan bom di wadah semacam ember di dalam salah satu gerbong kereta yang dipenuhi penumpang di Stasiun Parsons Green, Jumat pagi itu.
Informasi dari Layanan Ambulans London, sebagian besar korban kemudian sempat dirawat di rumah sakit terdekat, dan tak lama kemudian sudah bisa pulang. Namun beberapa orang diakui masih mendapatkan perawatan di RS.
Sementara itu, The Guardian memberitakan, kabar yang berdar adalah bahwa bom tersebut menggunakan campuran bahan bernama triacetone triperoxide (TATP). Untuk diketahui, di kalangan intelijen maupun pelaku teror, TATP dikenal juga dengan julukan "Mother of Satan" (Ibunda Setan).
Julukan mengerikan itu, sebagaimana ulasan PA, disematkan kepada bahan peledak ini lantaran ketidakstabilannya. Bahan ini tergolong gampang meledak baik karena dipicu oleh panas, benturan atau gesekan, atau bahkan lewat pergerakan.
Dalam salah satu ulasannya pula, korespoden BBC menjelaskan bahwa saat ini bom tersebut sudah ditelaah oleh tim Laboratorium Peledak Forensik di bawah koordinasi kepolisian. Satu kesimpulan yang mengemuka, bom dengan peralatan hasil improvisasi itu tampaknya tidak meledak sempurna.
Berdasarkan pengamatan dampak maupun sisa-sisa bom itu sendiri, bagian pemicunya tampak berhasil meledak, namun bagian utamanya tidak. Salah satu kemungkinan terjadinya hal itu, menurut koresponden BBC berdasarkan pengetahuan dari tim forensik, barangkali adalah karena "resep" bahan-bahan bom yang kurang tepat.
Pelaku dalam hal ini diduga mencoba menciptakan bom berbahan peledak TATP, yang intinya terbuat dari hidrogen peroksida, ditambah beberapa bahan kimia lain. Untuk diketahui, TATP adalah juga bahan peledak utama dari kejadian serangan bom di Manchester awal tahun ini, sama juga seperti di bandara Brussels tahun lalu, dan di Paris pada tahun 2015.
Belakangan, ISIS dikabarkan sempat mengklaim bahwa ledakan bom di stasiun kereta London tersebut adalah aksi dari pengikut mereka. Namun pihak berwenang di Inggris sendiri belum mau menerima begitu saja klaim tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar