Suara.com - Bekas Wakil Ketua Panitia Khusus Hak Angket terhdap Komisi Pemberantasan Korupsi Masinton Pasaribu menilai pengawasan terhadap KPK selama ini tidak berjalan maksimal. Pasalnya KPK tidak kooperatif saat melakukan audiensi dengan Pansus Hak Angket KPK.
"Fungsi pengawasan itu tidak jelas. Lembaga mempunyai kewenangan besar tanpa pengawasan bisa bahaya," kata Masinton di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/9/2017).
Anggota Komisi III DPR RI itu sebelumnya hanya mengira itu hanya kecenderungan saja. Namun dia lantas yakin kerja KPK bermasalah.
"Salah satunya adalah friksi pada tingkat pimpinan," kata Masinton.
Selain itu, ada pula permasalahan dalam perlindungan saksi. Seharusnya, penyediaan rumah aman untuk saksi berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.
"Mereka tidak pernah melapor ke LPSK untuk perlindungan saksi," lanjutnya.
Tidak hanya itu, terkait barang sitaan di lembaga independen antirasuah. Ia menilai adanya mafia di institusi KPK.
"Kalau bahan sitasaan, saya sebut mafia sita aset, setelah saya diskusi di sini, mereka menyerahkan ke arsip nasional. Aset aset itu lantas dilelang ke publik," ungkapnya.
Lebih lanjut, politikus PDIP itu mengungkapkan segala usaha yang dilakukan oleh anggota Pansus Hak Angket KPK seperti kotak pandora, yang membuka segala permasalahan selama 15 tahun belum terungkap.
Baca Juga: Posisi Masinton di Pansus Angket KPK Diganti
"Pansus ini seperti kotak pandora. Namun, semunya masih saja ditutupi dengan pencitraaan," tutup Masinton.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh