Suara.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menerima penghargaan IAGI 2017 dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) atas pengabdiannya sebagai geolog, yang dinilai telah mampu memberikan karya nyata melalui berbagai pembangunan infrastruktur. Pembangunan tersebut telah memberikan dampak pertumbuhan ekonomi nasional dan berujung pada kesejahteraan rakyat secara langsung.
Penyerahann penghargaan dilakukan oleh Ketua IAGI, Sukmandaru Prihatmoko, di Malang, Jawa Timur, Senin (25/9/2017) malam.
Dalam sambutannya, Menteri Basuki menyampaikan apresiasinya kepada IAGI atas penghargaan yang diberikan kepadanya dan akan menjadi pemicu untuk bekerja lebih baik lagi dalam penyediaan infrastruktur bagi rakyat Indonesia.
Menurut Sukmandaru, penghargan tersebut diberikan oleh kalangan ahli geologi, karena Menteri Basuki sudah istiqomah di bidang keteknikan pembangunan infrastruktur.
Sementara itu, pada Selasa (26/9/2017) pagi, Basuki menjadi pembicara kunci "Joint Convention 2017", yang diselenggarakan oleh 4 organisasi profesi ahli, yakni Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI), dan Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI).
Menurut Basuki, para ahli geologi bukan hanya dibutuhkan dalam eksplorasi dan eksoploitasi sumber daya alam seperti migas, tapi juga mampu memberikan dukungan bagi pembangunan nasional di bidang infrastruktur.
Peran para ahli geologi dalam pembangunan infrastruktur bukan hanya sebagai pendukung, namun ikut menentukan keselamatan dalam pembangunan infrastruktur dan memberikan panduan. Dalam siklus konstruksi, peran ahli geologi banyak terlibat saat survei dan investigasi, mendesain, perencanaan, dan program pembangunan infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur yang menjadi program prioritas nasional banyak menemui kondisi alam yang membutuhkan kontribusi keilmuan ahli geologi. Berbagai jenis batuan dan tanah dapat ditemukan di Indonesia, dimana salah satunya adalah tanah lunak dan gambut.
Selain itu, Indonesia juga terletak dalam area ring of fire dan negara dengan curah hujan yang relatif tinggi.
"Untuk mengatasi tantangan tersebut, PUPR melakukan banyak inovasi untuk menangani longsoran di ruas jalan strategis dan kawasan jembatan Cisomang, yang merupakan suatu tantangan bagi ilmu geologi," jelasnya.
Dikatakannya, permasalahan jembatan Cisomang akibat permasalahan batu serpih/clay shale telah berhasil diselesaikan berkat peran ilmu geologi. Enam tahapan penanganan dilakukan pada jembatan tersebut, yakni unloading tanah, jacketing pilar, fiber reinforced polymer ( FRP), bored pile, strutting baja P2-P3, serta grouting pada pilar.
Tantangan kondisi geologi yang unik di Indonesia turut dijumpai dalam pembangunan terowongan jalan tol pertama di Indonesia, yakni terowongan Tol Cisumdawu. Metode penggalian terowongan menggunakan sistem NATM 3 bench and 7 step, dengan kondisi geologi tanah vulkanis, kombinasi batu dan tanah dalam satu formasi. Pembangunan tol ini diperkirakan akan selesai pada 2020.
Kementerian PUPR, bersama lembaga lainnya juga telah berhasil menyusun peta gempa terbaru sebagai landasan dalam melakukan perencanaan infrastruktur.
Turut hadir dalam acara tersebut, anggota Komisi V DPR RI, Nusyirwan Sujono, Inspektur Jenderal Rildo Ananda Anwar, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Danis H. Sumadilaga, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Fauzi Idris, dan Kepala Biro Komunikasi Publik, Endra S. Atmawidjaja.
(** Artikel ini merupakan kerja sama Kementerian PUPR dengan Suara.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?
-
Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Akui Kemerdekaan Somaliland, Dunia Arab Murka
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga
-
Derita WNI Hamil 6 Bulan di Kamboja, Lolos dari Siksaan Sindikat Judi Online