Suara.com - Pengungsi asal Desa Pering Sari, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali mengaku harus bolak balik dari pengungsian ke desa setempat untuk mengurus dan memberi makan ternak.
"Saya harus bolak bali urus ternak sapi. Saya tidak titipkan sapi di pengungsian karena rasanya masih aman saja," kata Gusti Win (50), salah satu warga Pering Sari, Sabtu (7/10/2017).
Keadaan tersebut sudah dilakoni sejak pertama kali mengungsi, Jumat (22/9/2017) lalu. Ketika itu status Gunung Agung naik dari level siaga menjadi awas.
Selain mencarikan rumput untuk ternak. Banyak warga kembali pulang untuk berjaga-jaga dan sekedar membersihkan rumah. Utamanya para lelaki, sedangkan para ibu dan anak-anak tetap bertahap di pengungsian.
"Warga harus tetap ada di desa karena masih ada yang punya ternak. Kalau tidak begitu ternak bisa mati. Terlebih itu merupakan sumber penghasilan kami untuk menyambung hidup," tutur dia yang desanya masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB).
Win juga menceritakan warga desa pada (22/9/2017) sangat panik ketika Gunung Agung dikabarkan akan segera meletus. Pemerintah desa juga memukul kentungan menyebabkan keadaan makin dramatis.
Bahkan, pada akhirnya banyak yang warga terpaksa menjual ternak sapi kepada tengkulak yang berasal dari Kabupaten Gianyar dan Klungkung.
"Keesokan harinya banyak tengkulak yang datang dan membeli ternak warga dengan harga sangat murah. Satu ekor sapi dibeli dengan harga Rp3,5 juta sampai Rp5 juta. Padahal harga pasar bisa diatas Rp10 juta untuk satu ekor sapi," ujarnya.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan aktivitas kegempaan Gunung Agung masih berada pada level tinggi. Gempa dalam satu hari rata-rata berkisar antara 600-700 kali. Hal tersebut menandakan gunung tertinggi di Pulau Dewata tersebut masih sangat mungkin untuk meletus.
Baca Juga: Status Siaga Darurat Gunung Agung Diperpanjang Hingga 16 Oktober
PVMBG menetapkan zona aman berada di luar radius 12 kilometer. Sedangkan radius enam kilometer dari kawah Gunung Agung masuk kawasan rawan bencana (KRB) III, radius sembilan kilometer masuk KRB II dan radius 12 kilometer masuk KRB III.
Di sisi lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat data terakhir jumlah pengungsi mencapai 150.109 tersebar di 420 titik di sembilan kabupaten/kota di Bali. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Ojol Kejam! Penumpang Dibuang di Depan DPR Usai Tabrak Truk, Tewas Setelah Seminggu Koma
 - 
            
              Gubernur Riau Kader PKB Diciduk KPK, Petinggi Partai: Hormati Proses Hukum
 - 
            
              Human Error! Imbas Masak Nasi Ditinggal Pemiliknya, 3 Rumah di Cakung Jaktim Ludes Terbakar
 - 
            
              Jonan Buka-bukaan! Ini Isi Diskusi 2 Jam Bareng Prabowo, Singgung Keadilan Sosial
 - 
            
              Kecelakaan Depan DPR: Pengemudi Ojol Kabur Tinggalkan Penumpang Bersimbah Darah, Kini Masuk DPO!
 - 
            
              Gerindra Bantah Budi Arie Sudah Jadi Kadernya, Dasco: Belum Ada KTA
 - 
            
              Di Mata Sang Penambal Ban Asal Pati Ini, JKN Telah Menjadi Penyelamat Hidupnya
 - 
            
              Hukum Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas? Yusril: Akibat Ketimpangan Sosial-Ekonomi
 - 
            
              OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: Dibagi 2 Kloter, KPK Giring 9 Orang ke Jakarta, Siapa Saja Mereka?
 - 
            
              Pemerintah Siap Kembangkan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Tapi Tunggu Urusan Whoosh Beres Dulu