Suara.com - Koordinator Bidang Pemenangan Wilayah I DPP Partai Golkar Nusron Wahid meminta agar partai berlambang pohon beringin itu mengevaluasi terkait keberadaan di Panitia Khusus hak angket DPR untuk KPK.
Permintaan itu disampaikan Nusron dalam rapat pleno DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Nely Murni, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (11/10/2017).
"Tadi sudah saya sampaikan di dalam rapat secara resmi. Saya minta DPP Golkar mengevaluasi keberadaan partai di Pansus Angket KPK," kata Nusron di DPP Partai Golkar.
Menurut Nusron, posisi Partai Golkar di dalam Pansus lebih banyak ruginya ketimbang untung. Apalagi, keberadaan pansus di mata publik identik dengan upaya melemahkan KPK.
"Jadi kalau ada orang yang mengatakan keberadaan pansus KPK dalam rangka memperkuat boleh saja. Faktanya rakyat mengatakan di bawah, keberadaan pansus KPK merupakan antitesa dari pemberantasan korupsi dan menghalangi upaya penegakan hukum pemberantasan korupsi," ujar Nusron menuturkan.
Kepala BNP2TKI ini mengatakan akan memperjuangkan masukannya itu di dalam DPP Partai Golkar. Dia tidak ingin Partai Golkar mendapatkan stigma dari masyarakat sebagai partai sarang koruptor.
"Karena saya tidak mau rumah yang saya cintai, Partai Golkar ini terstigmatisasi sebagai rumahnya koruptor. Berat masa depan kita, pertanggungjawaban kita kepada partai, terutama generasi setelah kita dalam mengelola partai politik ini," kata Nusron .
"Kalo nggak percaya, hari ini buat survei lebih percaya mana omongannya Pansus Angket KPK dengan omongannya KPK. Saya yakin walaupun belum disurvei, rakyat akan lebih percaya apa yang disampaikan KPK," ujarnya lagi.
Lebih lanjut, Nusron mengatakan usulannya tersebut mendapatkan respon yang berbeda-beda dari para peserta rapat pleno. Ada yang mendukung, ada pula yang menentang secara keras.
Baca Juga: e-Toll Diwajibkan 31 Oktober 2017, Ini Tiga Tuntutan YLKI
"Ada yang mendukung, mangguk-mangguk banyak. Ada yang menentang keras, pak Agun Gunanjar dan Misbakhun (Ketua dan Anggota Pansus)," kata Nusron.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Novum jadi Pamungkas, Kubu Adam Damiri Beberkan Sederet Fakta Mencengangkan!
-
Soal Udang Kena Radiasi Disebut Masih Layak Dimakan, DPR 'Sentil' Zulhas: Siapa yang Bodoh?
-
Perkosa Wanita di Ruang Tamu, Ketua Pemuda di Aceh Ditahan dan Terancam Hukuman Cambuk!
-
Akui Agus Suparmanto Ketum, DPW PPP Jabar Tolak Mentah-mentah SK Mardiono: Tak Sesuai Muktamar
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae untuk Nadiem, Kejagung: Kami Berpegang Pada Alat Bukti Sah
-
Ada HUT ke-80 TNI dan Dihadiri Prabowo, Tugu Monas Ditutup Sementara untuk Wisatawan Besok
-
Pemprov Sumut Kolaborasi Menuju Zero ODOL 2027
-
Mardiono Yakin SK Kepengurusan PPP di Bawah Pimpinannya Tak Akan Digugat, Kubu Agus: Bisa kalau...
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Prabowo Bakal Hadiri HUT ke-80 TNI, Monas Ditutup untuk Wisatawan Minggu Besok