Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan membantah isu yang beredar, bahwa Indonesia tengah diserbu ribuan tenaga kerja ilegal asal Tiongkok.
“Itu bukan pemberitaan sebenarnya. Tiongkok invasi Indonesia, isu kampungan itu,” kata Luhut saat ditemui di kantor staf kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2017).
Menurut Luhut, pekerja asal Tiongkok ini memang harus datang ke Indonesia. Tujuan utamanya bukan untuk mencari pekerjaan, tetapi menyelesaikan proyek yang ditanamkan di Indonesia.
“Kalau ada buruh Tiongkok yang masuk, memang harus masuk. Dia menanam duit," katanya.
Menurut Luhut, Tiongkok telah menginvestasikan dana yang besar untuk membangun proyek di Indonesia.
Menurut Luhut, sangat wajar kalau Tiongkok mengutus tenaga kerjanya untuk mengawasi proyek tersebut agar cepat selesai.
“Tiongkok mau investasi yang besar, 1,2,3 miliar Dolar AS. Dia harus yakin bahwa semua on time (selesai tepat waktu). Nah kemampuan pegawai kita tidak punya untuk bisa on time," terangnya.
Luhut memberi contoh pembangkit listrik di Morowali dengan kapasitas 200 megawatt. Selama dua tahun, pekerja Indonesia belum bisa membangun instalasi itu.
Baca Juga: Emir Qatar Bahagia Dapat Sambutan Hangat Jokowi
"Lihat pembangkit Morowali misalnya. 24 bulan kita belum mampu menyelesaikannya,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Luhut Persilakan Anies Stop Reklamasi Teluk Jakarta Jika Bisa
-
Luhut Sarankan Kontribusi 15 Persen Proyek Reklamasi Tetap
-
Moratorium Reklamasi Dicabut Sebelum Anies Dilantik, Ini Sebabnya
-
Luhut Sebut Pemerintah akan Stop Impor Garam Tahun 2020
-
Luhut: Divestasi 51 Persen Saham Freeport Tak Bisa Ditawar!
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra