Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bersama Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly di Jakarta. [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan kasus dugaan suap pengamanan dana desa di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, harus menjadi kasus yang terakhir.
"Itu kasus di Madura harus jadi kasus yang terakhir dana desa untuk masyarakat desa menjadi bancakan penegak hukum, bupati dan inspektorat daerah," kata Tjahjo usai penandatanganan Memorandum of Understanding bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengenai pencegahan, pengawasan dan penanganan permasalahan dana desa di gedung rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2017).
Beberapa waktu yang lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan operasi tangkap tangan terhadap Kepala Kejaksaan Negeri Pamekasan Rudi Indra Prasetya. Budi diduga menerima suap dari Kepala Desa Dassok Pamekasan Agus Mulyadi terkait pengamanan dana desa.
Tjahjo berharap setelah ada MoU bersama Polri dan Kemendes PDTT pengawasan menjadi semakin membaik.
Tjahjo mengatakan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah menginstruksikan seluruh jajaran Polri, mulai polsek hingga Bhayangkara Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, untuk serius mengawasi program pemerintah.
"Ketika kekuatan bersama menekan, maka kepala desa takut. Saya kira dengan satu pintu pengawasan dengan kepolisian punya kapolsek seluruh Indonesia saya kira bisa lebih efektif satu pintu saja," ujar Tjahjo.
"Itu kasus di Madura harus jadi kasus yang terakhir dana desa untuk masyarakat desa menjadi bancakan penegak hukum, bupati dan inspektorat daerah," kata Tjahjo usai penandatanganan Memorandum of Understanding bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengenai pencegahan, pengawasan dan penanganan permasalahan dana desa di gedung rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2017).
Beberapa waktu yang lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan operasi tangkap tangan terhadap Kepala Kejaksaan Negeri Pamekasan Rudi Indra Prasetya. Budi diduga menerima suap dari Kepala Desa Dassok Pamekasan Agus Mulyadi terkait pengamanan dana desa.
Tjahjo berharap setelah ada MoU bersama Polri dan Kemendes PDTT pengawasan menjadi semakin membaik.
Tjahjo mengatakan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah menginstruksikan seluruh jajaran Polri, mulai polsek hingga Bhayangkara Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, untuk serius mengawasi program pemerintah.
"Ketika kekuatan bersama menekan, maka kepala desa takut. Saya kira dengan satu pintu pengawasan dengan kepolisian punya kapolsek seluruh Indonesia saya kira bisa lebih efektif satu pintu saja," ujar Tjahjo.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Dengar 'Curhatan' Kades, Dasco: DPR Kawal Masalah Lahan dan Dana Desa
-
Dana Masyarakat: Antara Transparansi Pemerintah dan Tanggung Jawab Warga
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Alarm Merah RAPBN 2026, DPD RI Protes Keras Anggaran Daerah Dipangkas
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional