Suara.com - Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil mengkritik kewenangan pemberantasan korupsi di Indonesia selama ini terkesan dimonopoli oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Nasir menuturkan, kewenangan itu seharusnya dibagi secara rata antara tiga lembaga penegakan hukum, yakni Kepolisian, Kejaksaan Agung, dan KPK sendiri.
"Selama ini ada kesan KPK itu ‘superman’, bukan super team," kata Nasir di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2017).
Persoalan itu, kata Nasir, akhirnya menimbulkan “gesekan” dan tumpang tindih penugasan antartiga lembaga tersebut.
"Jadi ada kecenderungan benturan di lapangan, ada kecenderungan tumpang tindih," tukasnya.
Alhasil, KPK dinilai Nasir memunyai kewenangan besar untuk melakukan pemantauan kasus-kasus korupsi yang mandek di Kepolisian dan Kejaksaan.
"KPK itu adalah polisinya polisi. KPK itu adalah jaksanya jaksa karena mereka punya kewenangan melakukan pengawasan, bahkan bisa mengambil kasus yang ditangani oleh jaksa karena mandek atau ada intervensi dan sebagainya," terangnya.
Untuk itu, politikus Partai Keadilan Sosial tersebut menegaskan harus dipertegas aturan main dan standar prosedur operasional ketiga lembaga antirasywah tersebut.
"Kalau institusi penegak hukum tidak bisa dipertanggungjawabkan pekerjaannya, ada dua efeknya, yakni cari duit yang, atau cari popularitas," tandasnya.
Baca Juga: Aksi Protes 3 Tahun Jokowi-JK, 14 Mahasiwa Ditangkap
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar