Suara.com - Belasan ribu orang tewas selama Presiden Rodrigo Duterte memimpin Filipina. Rata-rata sehari 26 orang dibunuh.
Dalam sebulan terakhir ini, ada sebanyak 790 pembunuhan dari 16 September sampai 15 Oktober 2017 ini. Ini didapat dari catatan dari Polisi Nasional Filipina.
Kepala Polisi Direktorat Investigasi dan Divisi Pengendalian Manajemen Kepolisian Filipina juga mencatat jika ada 15.911 kasus pembunuhan sejak Duterte mulai menjabat pada Juli 2016 sampai 15 September 2017.
Jumlah kasus pembunuhan meningkat menjadi 16.701 pada 15 Oktober jadi 790 kasus pembunuhan.
Polisi Filipina mendefinisikan mereka tewas dari berbagai kasus. Mulai dari operasi perang terhadap narkotika sampai kasus kriminal pembunuhan.
Presiden Duterte telah memberikan wewenang operasi narkotika ke Badan Penegakan Obat Filipina (PDEA). Bada ini menjadi satu-satunya agen untuk melaksanakan "perang obat bius" pemerintahannya. Sementara kepolisian Filipina berfokus kepada kejahatan jalanan, yang mencakup pembunuhan. (Anadolu)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
DPRD DKI Usul Kembangkan Transportasi Laut, Impikan Kepulauan Seribu Jadi Maldives-nya Jakarta
-
Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam, Roy Suryo Pekik Takbir di Polda Metro Jaya
-
Pakar Hukum Bivitri Susanti Sebut Penetapan Pahlawan Soeharto Cacat Prosedur
-
Usut Korupsi Dana CSR BI, KPK Periksa Istri Polisi untuk Lancak Aset Tersangka Anggota DPR
-
Demi Generasi Digital Sehat: Fraksi Nasdem Dukung Penuh RUU Perlindungan Siber, Apa Isinya?
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Mensesneg Klarifikasi: Game Online Tidak Akan Dilarang Total, Ini Faktanya!
-
Berantas TBC Lintas Sektor, Pemerintah Libatkan TNI-Polri Lewat Revisi Perpres
-
Pemerintah Kaji Amnesti untuk Pengedar Narkotika Skala Kecil, Ini Kata Yusril
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP