Suara.com - Polresta Banda Aceh menguak tabir bisnis prostitusi online, yang menggunakan media sosial dan aplikasi obrolan telepon seluler untuk bertransaksi perdagangan wanita tersebut.
Kepala Polresta Banda Aceh Komisaris Besar T Saladin kepada Antara, Senin (23/10/2017), mengatakan, bisnis prostitusi via daring tersebut diungkap setelah kepolisian menyelidiki sejak dua bulan silam.
"Prostitusi online tersebut terungkap setelah informasi yang diterima dua bulan silam. Dari pengungkapan kasus ini, polisi mengamankan seorang yang diduga mucikari," kata Saladin.
Tersangka mucikari, kata dia, berinisial AI. Tersangka menawarkan pekerja seks komersial dengan memajang foto wanita di media sosial. Kemudian, transaksi dilakukan dengan aplikasi pesan WhatsApp.
Tersangka, sambung Saladin, menawarkan wanita tersebut dengan harga berkisar Rp800 ribu hingga Rp1,5 juta. Besaran tarif sesuai dengan wanita yang dipesan.
Ia mengatakan, pengungkapan prostitusi online itu setelah polisi menyamar sebagai pria hidung belang dan memesan wanita dari tersangka mucikari berinisial AI.
"Bisnis prostitusi tersebut sudah dilakoni AI sejak dua tahun terakhir. Para wanita yang ditawarkan, bukan hanya dari luar Aceh, tetapi juga berasal dai sejumlah daerah di Aceh," ungkapnya.
Perwira menengah Polri tersebut menyebutkan, AI tidak bekerja sendiri. Lelaki tersebut bekerja sama dengan seseorang berinisial N.
N bertugas sebagai kurir mengantar wanita yang dipesan ke pelanggan. N kini masuk daftar pencarian orang (DPO) alias buronan.
Baca Juga: Viral! Polisi Ini Jual Motor Demi Buatkan Rumah Kakek Miskin
Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum Polresta Banda Aceh Ajun Komisaris Muhammad Taufiq menyebutkan, saat penangkapan AI, polisi juga mengamankan enam wanita yang dijadikan pekerja seks komersial.
"Dua diamankan saat AI mengantarkan wanita ke pelanggan di sebuah hotel di Banda Aceh. Sedangkan empat wanita lainnya diamankan secara terpisah setelah dilakukan pengembangan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut