Suara.com - Puluhan pendemo yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Peduli Mahasiswa berunjuk rasa di depan Polda Metro Jaya, Senin (23/10/2017) petang.
Aksi tersebut untuk mendesak polisi membebaskan dua mahasiwa berinisial MAS dan IM, yang ditahan terkait aksi unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) di Istana Merdeka, Jumat (20/10/2017) hingga Sabtu (21/10/2017) dini hari.
"Menuntut kepolisian untuk segera membebaskan mahasiswa yang ditangkap dan membebaskan dari segala tuntutan," kata Koordinator Aksi bernama Bagus Tito Wibisono.
Meski diguyur hujan deras, sejumlah pendemo tetap bertahan di atas mobil komando. Sebagian para pendemo yang kebanyakan wanita berteduh di halte bus di depan Polda Metro Jaya
Bagus yang didampingi dua rekannya di atas mobil komando, tetap lantang menyuarakan aspirasinya meski hujan disertai angin dan petir menerpa.
Dia menganggap polisi sudah bertindak represif saat membubarkan para mahasiswa yang berdemo di Istana.
Para pendemo juga meminta Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menghapuskan status tersangka bagi 16 mahasiswa.
Sebab, pemerintah juga dianggap bertanggungjawab dalam penetapan mahasiswa sebagai tersangka.
"Menyatakan dengan tegas bahwa Jokowi-JK bertanggung jawab atas perisgiwa ini secafa langsung," tandasnya.
Baca Juga: Semenit, Puting Beliung 'Sapu Bersih' Puluhan Rumah di Bekasi
Setelah menyampaikan seluruh aspirasinya, massa membubarkan diri secara tertib.
Terkait demo di Istana yang berujung rusuh, polisi menangkap 14 mahasiwa. Polisi juga telah menahan dua mahasiswa berinisial IM dan MAS. Sedangkan 12 lainnya dipulangkan.
Dalam pengembangan kasus ini, polisi juga kembali menetapkan dua tersangka baru berinisial WWN dan PL. Kedua mahasiswa tersebut berperan sebagai penanggungjawab dan koordinator aksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Ribuan Buruh KSPI Demo di Monas, Tuntut Dedi Mulyadi Kembalikan Kenaikan UMSK Jabar
-
Pilunya Bupati Aceh Utara: Warga Kami Hanyut tapi Tidak Viral, Presiden Belum Pernah Hadir!
-
4.839 Rumah Hilang, Bupati Aceh Tamiang Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap
-
Malam Tahun Baru 2026 di Jakarta Usung Doa Bersama dan Donasi Korban Bencana
-
Erros Djarot: Taufiq Kiemas Sosok Paling Gigih Dorong Megawati jadi Pemimpin Indonesia
-
Butuh Alat Berat, Bupati Aceh Tamiang: Petani Kami Nekat Tetap Menanam Meski Sawah Tertimbun Lumpur
-
Tak Ada Toleransi, Polda DIY Cabut Seluruh Izin Pesta Kembang Api di Jogja
-
Pramono Anung Putihkan 6.050 Ijazah Warga Jakarta, Ada yang Tertahan hingga 17 Tahun
-
Kapolri Peringatkan 10 Ancaman Global Dekade Mendatang, Cuaca Ekstrem Paling Nyata Dampaknya
-
Kapolri: Indonesia Lolos dari 'Agustus Kelabu September Gelap', Stabilitas Cepat Pulih