Suara.com - Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan Minyak, Gas Bumi dan Umum kecewa atas kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, terkait penetapan UMP Jakarta 2018 yang hanya naik 8,71 persen dari UMP Jakarta 2017.
Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta 2017 adalah Rp3.355.750. Setelah dinaikkan 8,71 persen, maka menjadi Rp3.648.035.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat FSP KEP, Siruaya Utamawan mengatakan, Anies-Sandiaga telah mengingkari kontrak politik dengan sejumlah organisasi buruh, termasuk di dalamnya juga ada FSP KEP saat momentum kampanye cagub dan cawagub.
"Gubernur tidak mempertimbangkan Putusan PTUN Jakarta yang telah membatalkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 277 Tahun 2016 tentang UMP 2017, di mana Pergub tersebut memutuskan besaran dan proses UMP berdasarkan PP 78 Tahun 2015," kata Siruaya kepada Suara.com, Kamis (2/11/2017).
Siruaya menilai, Anies dan Sandiaga telah menciderai janji-janji kampanyenya sendiri. Oleh sebab itu, mereka bertekad untuk menarik dukungan kepada pasangan yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKS tersebut.
"FSP KEP juga menyampaikan turut berduka yang sangat mendalam dan prihatin sayang luar biasa terhadap keputusan UMP DKI Jakarta 2018. FSPKEP menyatakan menarik diri atas dukungan kepada Gubernur Anies-Sandi," ujar Siruaya.
Siruaya mengatakan, pihaknya akan terus melakukan perlawanan terhadap kebijakan yang tidak berpihak pada buruh. Pasalnya, Anies-Sandiaga tak menerima usulan (UMP) dari unsur serikat pekerja yakni Rp3.917.398. Anies-Sandiaga justru menerima usulan dari unsur pengusaha (sebesar) Rp3.648.035.
“Janji Anies-Sandi hanya manis di bibir saat kampanye di hadapan buruh saat itu yang menjanjikan UMP DKI di atas nilai PP 78 Tahun 2015. Kenyataannya sekarang sangat pahit di tinta saat penetapan UMP,” kata Siruaya.
Siruaya mengancam pihaknya akan melakukan aksi besar-besaran di Balai Kota DKI Jakarta dan Istana Negara pada 10 November 2017.
Baca Juga: Asik.. Gaji UMP Warga DKI Naik dan Bus Transjakarta Gratis
"Kami akan kerahkan semua buruh turun ke Jakarta sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan Anies-Sandiaga," kata Siruaya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
PKB 'Sentil Jokowi' Soal Prabowo-Gibran 2 Periode: Ojo Kesusu, Jangan Azan Dulu!
-
DPR Pertanyakan Konsep 'Ibu Kota Politik' IKN, Minta Penjelasan Mendagri
-
KPK Buru 'Juru Simpan' Uang Korupsi Kuota Haji, Identitas Masih Rahasia
-
Mengapa Polisi Sukitman Lolos dari Maut G30S PKI hingga Jadi Saksi Kunci?
-
Lima Kali Mangkir, CEO Asing di Skandal Satelit Kemenhan Resmi Jadi Buronan
-
Ada 'Bendahara Gaib' Korupsi Kuota Haji Rp1 Triliun, Siapa Sosoknya dan Kemana Saja Aliran Dananya?
-
Dari Stunting ke Ekonomi: Program MBG Disiapkan Jadi Penggerak 3T
-
Karma Instan! Usai Sesumbar Rampok Uang Negara, Wahyudin Moridu Kini Banting Setir Jualan Es Batu
-
Keraguan Publik Atas Keaslian Ijazah Jokowi Kian Membara Meski Bareskrim Menyatakan Asli
-
Imbas Ortu Meleng, Anak di Depok Nyangkut di Mesin Cuci, Begini Nasibnya!