Sudut Kampung Muka, Ancol, Jakarta Utara [suara.com/Dian Rosmala]
Hotel dan Griya Pijat Alexis berdiri mentereng di Jalan R. E. Martadinata, Ancol, Jakarta Utara. Izin usaha tempat itu kini tak diperpanjang pemerintah karena disinyalir ada aktivitas prostitusi di sana.
Walau hotel yang terdiri dari tujuh lantai itu berada di Kelurahan Ancol, menurut Ketua RW 4 Bahrun, keberadananya tak berdampak negatif bagi warga.
"Kalau kita berbicara dampak negatif itu tidak kita rasakan langsung kalau untuk warga. Karena mereka ya tidak terlihat. Nggak nampak mata warga," kata Bahrun kepada Suara.com saat ditemui di kantor RW 4.
Lagipula, warga juga tahu Alexis bukan kelas mereka. Harga untuk mendapatkan layanan dari tempat tersebut selangit.
"Di situ kan bukan kelasnya yang ecek-ecek. Itu bukan menengah ke bawah. Mereka golongan atas semua. Jadi main halus. Itu terbungkus rapi. Jadi dampak negatifnya nggak dirasakan oleh warga," ujar Bahrun.
Sebaliknya, aktivitas Alexis malah menghidupkan roda ekonomi bagi masyarakat sekitar. Sebagian warga RW 4 bisa mendapatkan pekerjaan dari sana. Office boy, tukang cuci, satpam, dan tukang parkir, misalnya.
Tapi begitu hotel tak beroperasi, puluhan warga kehilangan pekerjaan.
"Menjadi masalah juga misalnya ada tukang parkir, itu kan bergantian ya, antara warga RW 02 sama warga RW 04. Mereka terbagi tiga shift. Sekitar 75 orang mungkin. Menggantungkan hidupnyabya disitu," tutur Bahrun.
Bahrun mengungkapkan pada waktu Alexis masih ramai pengunjung, setiap hari, setiap tukang parkir minimal bisa membawa pulang Rp150 ribu. Itu sudah cukup untuk membiayai hidup keluarga dan sekolah anak mereka.
Bahrun menuturkan tak mudah bagi warga mendapatkan uang sebesar itu dalam semalam.
"Mudah-mudahanlah pihak pemda memberikan solusi yang tepat dan cepat. Karena ini juga berhubungan dengan urusan perut. Kemarin ada anak tukang parkir yang biasanya parkir di situ, dia ketemu saya 'om punya duit cepek nggak untuk buat jajan anak-anak besok pagi?' Nah ini salah satu contoh," kata Bahrun.
Berbeda dengan Ketua RT 5, RW 4, Rizal. Menurut dia keberadaan Alexis tak memberi dampak positif kepada warganya. Bahkan, warga merasa dirugikan karena kecipratan stigma buruk.
"Hotel itu membantu yang seperti apa? Seingat saya yang jadi satpam di situ, kalau dari wilayah saya cuma satu orang. Itu pun baru juga. Belum lama," ujar Rizal.
"Jujur sebagian besar masyarakat ini menolak (Alexis). Karena nggak ada nilai positifnya juga buat kita warga disini. Memang setahun sekali dia ngasih santunan untuk anak yatim, toh itu juga nggak akan merubah taraf hidup. Toh warga kebanyakan juga kerja di luar kok," Rizal menambahkan.
Komentar
Berita Terkait
-
Profil Alex Tirta, Pemilik Hotel Alexis yang Dulu Ditutup Anies Baswedan
-
Menilik 'Menu Istimewa' Hotel Alexis, Surga Dunia yang Karam di Tangan Anies Baswedan
-
Bos Hotel Alexis Alex Tirta Kembali Diperiksa Terkait Kasus Firli Bahuri Jumat Besok
-
Dicecar Wartawan Jelang Pemeriksaan Kasus Pemerasan Pimpinan KPK, Begini Reaksi Alex Tirta
-
Mengenal Alexis, Hotel Milik Alex Tirta yang Ditutup Saat Anies Baswedan Berkuasa
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum