Suara.com - Mengenakan baju loreng khas tentara, Suratman (46) merampok dengan tindakan kekerasan. Suratman adalah warga DK 1F Desa Rantau Sakti, Kecamatan Tambuse Utara, Rokan Hulu, Riau.
Sejak Sabtu (4/11/2017) kemarin, dia sudah tidak bisa merampok karena sudah ditangkap. Suratman tertatih-tatih saat dipamerkan di depan jurnalis di Polres Asahan, Sabtu sore.
Suratman merupakan salah satu dari empat pelaku tindak kejahatan perampokan yang ditembak personel unit Jahtanras Polres Asahan karena mencoba melawan. Sementara ketiga temannya berhasil melarikan diri.
Suratman cs kerap mengenakan seragam lengkap TNI dan tidak segan-segan menganiaya korbannya. Bahkan, aksi kejahatan ini sudah berulangkali dilakukannya hingga meresahkan masyarakat.
Seperti dilansir GoSumut, Kanit Jatanras, Ipda Khomaini mengatakan pelaku bersama tiga rekannya yang lain kerap melakukan tindakan pencurian dengan kekerasan sesuai dengan laporan korbannya.
Uang korban dirampas lalu dipukuli sembari diancam dengan pisau. Atas pengaduan tersebut, unit Jahtanras melakukan penyelidikan dan diketahui pelaku berada di rumahnya di DK 1F Desa Rantau Sakti, Kecamantan Tambuse Utara, Rokan Hulu.
Selanjutnya petugas langsung menuju kekediaman pelaku dan langsung dilakukan penggerebekan.
"Kita melakukan penggerebekan di salah satu rumah di Kota Duri. Namun, empat pelaku melarikan diri ke areal perkebunan sawit. Salah satunya, bernama Suratman yang sebelumnya coba melawan dan kabur, terpaksa ditembak karena tidak mengindahkan tembakan peringatan. Kita terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur mengarah ke kaki pelaku," jelasnya.
Sementara itu, Suratman mengakui mereka melakukan aksi pencurian dengan kekerasan bersama tig temannya, bernama Heri, Sahrul dan Jumaidi (DPO). Dan keempat pelaku ini residivis yang saat melakukan aksinya memakai seragam TNI dan sangkur.
Baca Juga: Keseringan Dirampok, Pemilik Toko Tuliskan Surat untuk Pencuri
"Memang kami mengelabui para korban dengan memakai seragam TNI dan sangkur. Untuk pakaian TNI ini kami beli, Bang," ujarnya.
Berita Terkait
-
Mengaku Tentara dan Todong Senjata, Anwari Dijerat UU Darurat
-
Polisi Bekuk Perampok di Medan, Ternyata Perempuan 'Jadi-jadian'
-
Baru Dibebaskan, Oknum TNI Kembali Ancam Warga dengan Senjata
-
Perwira Intelijen BAIS TNI AD Meninggal di Kamar Kos
-
Kasus Helikopter AW 101, KPK Koordinasi dengan Polisi Militer
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO