Suara.com - Perwakilan organisasi sayap Partai Golkar ingin menemui Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Markas Besar Polri, Senin (13/10/2017). Tetapi, pertemuan tersebut tidak jadi karena ternyata Tito sedang mengikuti acara di Ambon.
Ketua Harian PP Angkatan Muda Partai Golkar Mustafa M. Raja mengatakan tujuan bertemu Tito untuk memastikan Polri masih konsisten menangani kasus pemalsuan surat dengan tersangka Ketua KPK Agus Rahardjo dan Saut Situmorang.
Agus dan Saut dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait surat pencegahan terhadap Ketua DPR dari Fraksi Golkar Setya Novanto ke luar negeri yang diperpanjang sejak 2 Oktober 2017 sampai 2 April 2018. Surat dikeluarkan setelah Novanto menang praperadilan atas status tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.
"Kami ingin memastikan proses hukum terhadap pinmpinan KPK, karena kami bagian dari masyarakat Indonesia, kami ingin tidak boleh ada kelompok yang mengatakan supaya Polri harus menghentikan ini. Sepanjang ada bukti, kita mendukung Polri untuk terus memproses," kata Mustafa.
Gagal ketemu Kapolri hari ini, Mustafa berharap bisa bertemu Tito dilain hari.
"Kami akan melakukan kembali komunikasi yang lebih besar dengan seluruh elemen organisasi kepemudaaan lainnya untuk meminta bersama agar polri nggak ragu memproses hukum yang sedang terjadi karena ini bentuk ketaatan kita pada hukum. Ini komitmen kita agar persamaan hak di mata hukum. bahwa prosesnya seperti apa, itu biarlah pengadilan yang menentukan," ujarnya.
Presiden Joko Widodo kepada Polri bahwa jangan sampai ada tindakan tidak berdasarkan bukti dan fakta. Jika tidak ada bukti dan fakta hukum dalam kasus Agus dan Saut, Jokowi meminta prosesnya dihentikan.
Menanggapi permintaan Jokowi, Mustafa menekankan proses hukum tetap harus berjalan.
"Saya kira saya nggak mau komentari apa yang dinyatakan Pak Jokowi. Tapi bagi kami ini negara hukum. Tidak boleh siapapun melakukan pendekatan politik untuk menghentikan proses hukum yang sedang berjalan. Nanti biar proses ini di pengadilan," ujar Mustafa.
Terhadap proses hukum terhadap Setya Novanto yang baru saja kembali dijadikan tersangka dugaan korupsi proyek e-KTP, kata Mustafa, Golkar tetap menaati proses hukum.
"Kami meminta publik tak melakukan pengadilan opini. Karena ini menjadi gaduh karena publik ikut melakukan opini yang mengarah pada pengadilan opini terhadap ketua umum kami. Ini kan merugikan Pak Novanto dan Partai Golkar. biar saja proses hukum berjalan tanpa publik mendahului," ujar dia.
Kepala Divisi Hubungan Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan belum mengetahui agenda AMPG dan Kapolri Tito.
"Saya belum tahu (agenda pertemuan AMPG-Kapolri). Kalau mau ketemu Kapolri, di Ambon," tuturnya.
Setyo tidak mau menanggapi proses hukum Agus dan Saut.
"Saya belum koordinasi dengan penyidik. Penyidik baru besok akan berkoordinasi," ujar Wasisto.
Berita Terkait
-
Mengintip Rumah Setya Novanto di Kupang yang Dilelang KPK, Harganya Miliaran!
-
Pembebasan Bersyarat Setya Novanto Digugat! Cacat Hukum? Ini Kata Penggugat
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Terpopuler: Anak Setya Novanto Menikah, Gaji Pensiunan PNS Bakal Naik Oktober 2025?
-
Biodata dan Agama Rheza Herwindo, Anak Setya Novanto yang Nikahi Kerenina Sunny
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?