Suara.com - Seorang warga negara Amerika Serikat ditangkap militer Korea Selatan, ketika hendak menyeberang ke Republik Demokrasi Rakyat Korea Utara.
Warga AS yang hanya diidentifikasi berinisial "A" tersebut, ditangkap militer Korsel saat hendak menyeberangi garis kontrol sipil (Civilian Control Line; CCL) dekat perbatasan Korut, Senin (13/11/2017).
Belakangan, seperti dilansir Express, Selasa (14/11), A diketahui merupakan warga Louisiana, AS. Laki-laki berusia 58 tahun itu diduga menyeberang Korut karena alasan politik.
Insiden itu terbilang langka. Sebabnya, para pembelot dari Korut sendiri tak pernah berani menyeberang ke Korsel melalui CCL. Mereka biasanya lebih dulu menyeberang ke Tiongkok sebelum memasuki Seoul.
Dalam penyelidikan badan intelijen Korsel, sebelum ditangkap, A sudah tiga hari berada di Seoul. Ia ditangkap setelah warga Desa Baekhak Ward melaporkan adanya pria asing mencurigakan di sekitar CCL daerah itu.
Kedutaan Besar AS di Seoul dalam pernyataan resminya mengakui, sudah mendapat laporan mengenai insiden tersebut.
"Kami akan mendalami hal ini. Kalau ada warga yang ditahan, Kedutaan AS akan memberikan layakn konsuler terhadapnya," demikian pernyataan tersebut.
Untuk diketahui, pada waktu bersamaan dengan insiden itu, satu tentara Korut diklaim membelot dan menyeberangi zona demiliterisasi kedua negara.
Baca Juga: Dibunuh Ibu karena Sering Ngompol, Polisi Datangi TK Korban
Namun, tentara pembelot tersebut diberondong pelu oleh tentara penjaga perbatasan dan kekinian masih kritis di rumah sakit Korsel.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana