Suara.com - Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno menerima pengaduan warga bernama Susana Megawati, di Balai Kota Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Warga Pluit, Jakarta Utara itu melapor ke Sandiaga karena tidak terima jabatannya sebagai Ketua Rukun Warga (RW) 17, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, digantikan orang lain.
Megawati mengatakan, jabatannya dicopot karena ada laporan berisi komplain mengenai dirinya dari Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK).
"Kasus seperti ini kami temui juga di tempat lain. Sebab, dulu kan ada kebijakan lurah bisa menonaktifkan RW," kata Sandiaga.
Sandiaga berharap, lurah dan pengurus RT dan RW dapat bersinergi, sehingga bisa membangun lingkungan yang bersih dan nyaman.
"Nanti kami lihat bagaimana lurah itu bisa bekerja sama-sama para RW dan RT-RT di bawah, untuk membuat situasi masyarakat di bawah itu kondusif. Jangan sampai ada gesekan antarwarga," harapnya.
Sandiaga berjanji mengkaji lebih jauh soal Peraturan Gubernur Jakarta Nomor 171 Tahun 2016 tentang Pedoman Rukun Tetangga dan Rukun Warga. Dalam Pergub tersebut diatur lurah bisa memberhentikan ketua RT dan RW.
Selain itu, Sandiaga juga akan mempelajari kasus yang terjadi pada Megawati. Ia akan meminta keterangan dari Lurah Pluit, Jakarta Utara.
Baca Juga: Mau Diperiksa KPK Hari Ini, Mobil Setnov 'Nongkrong' di DPR
"Karena seperti tadi, dianggap oleh warganya sangat proaktif, sangat baik mengurus warganya, tapi dinonaktifkan," klaimnya.
"Saya tak mau suudzon, saya ingin tanya dulu Lurah Pluit, sebetulnya apa sih yang terjadi," Sandiaga menambahkan.
Megawati mengatakan, Lurah Pluit hanya memberikan alasan jabatannya sebagai ketua RW sudah habis. Padahal, tidak ada peraturan yang membatasi masa jabatan RT dan RW.
"Tanpa melalui forum RW (jabatan) saya diambil alih. Padahal kami sudah melalui proses pemilihan RW 4 Oktober. Kami sudah sosialisais Pergub 171. Itu tentang pedoman RT RW," jelasnya.
Mega merasa dizalimi oleh oknum di LMK. Ia siap tidak menjadi ketua RW apabila sudah tak diperlukan oleh warga.
" Saya merasa dizolimi," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?