Suara.com - Ketua DPR Setya Novanto dijadwalkan diperiksa KPK sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana KTP elektronik, Rabu (15/11/2017).
Namun, Setno dipastikan tak memenuhi panggilan lembaga antirasywah tersebut. Ia sudah mengirimkan surat untuk menyatakan ketidakhadirannya.
Salah satu alasan Novanto tidak hadir adalah karena KPK belum melampirkan surat izin dari Presiden Joko Widodo, yang menjadi syarat pemanggilan sekaligus pemeriksaan dirinya sebagai anggota DPR.
Bahkan, mobil Setnov tampak terparkir di Kantor Sekertariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI, Rabu pagi. Mobil Novanto ini bermerek Lexus jenis LS 460 L berwarna hitam dan ber plat nomor B 1083 RFQ.
Hari ini merupakan hari pertama setelah DPR memasuki reses pada 28 Oktober sampai 14 November. Novanto dijadwalkan akan memberikan pidato pembukaan masa sidang ke II Tahun 2017-2018.
Kepala Biro Pimpinan Kesetjenan DPR Hani Tahapsari belum bisa mengkonfirmasi perihal kehadiran Novanto.
Namun, dia berharap Novanto bisa hadir dalam rapat paripurna ini dan menyampaikan pidato pembukaan masa sidang DPR.
"Kami berharap dia tetap hadir. Diharapkan memberi pidato pembukaan," kata Hani di DPR.
Baca Juga: Trik Cegah Anak Alami Trauma Sunat
Ia menjelaskan, kalau Setnov tak bisa memimpin rapat paripurna ini, maka Wakil Ketua DPR Agus Hermanto dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah akan menggantikannya.
"Mekanismenya kan rapat kan bisa dipimpin oleh dua orang," ujar Hani.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu