Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina,Jakarta Hendri Satrio menilai wajar bila pasca Ketua Umum Golkar, Setya Novanto ditangkap kemudian berimbas pada berubahnya penerima tiket atau rekomendasi untuk Pilkada 2018.
Hendri kepada Antara di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa perbedaan rekomendasi ini bisa terlaksana bila terjadi penggantian kepemimpinan di Golkar pasca Setya Novanto (Setnov) ditangkap KPK.
"Ketua umum yang baru di Golkar ini memiliki kewenangan untuk membuat perubahan itu, karena akan berpengaruh juga pada kepemimpinan jangka panjang sang ketua baru. Ketua baru pasti akan lebih memilih calon pemimpin daerah yang loyalis Golkar sejati daripada calon yang cuma 'numpang perahu' saja," kata pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI tersebut seperti dilansir Antara.
Selanjutnya, lanjut Hendri, perubahan ketua umum DPP Golkar ini bisa dengan berbagai cara, mulai dari skema pelaksana tugas (plt) hingga munaslub. Munaslub ini bisa dilaksanakan namun pasti akan mendapatkan tantangan dari para loyalis Setnov yang mungkin pernah menerima perhatian khusus dari Setnov.
Menurut dia,saat ini yang paling aman dan netral memegang kendali Golkar memang sosok yang berada dalam pemerintahan.
Sosok Jusuf Kalla (JK) dianggap paling tepat memimpin Golkar dalam masa transisi ini, selain tidak akan mengganggu dukungan terhadap Jokowi di 2019, JK juga tokoh senior yang dapat diterima kelompok mayoritas di Golkar.
"Nah, bila ada ketua baru maka perubahan rekomendasi pilkada sangat mungkin terjadi apalagi untuk daerah strategis yang memiliki suara besar di pemilu 2019," katanya.
Ia mencontohkan Jawa Barat, bisa saja Ridwan Kamil kehilangan tiket, Jawa Timur, Sumatera Utara atau kota Bandung misalnya bisa kena imbas juga.
"Kita tunggu saja siapa yang akan jadi plt atau langsung munaslub, hanya saja perubahan tiket sangat mungkin terjadi" jelas Hendri.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang