Suara.com - Kepolisian Sektor (Polsek) Wiyung Surabaya menahan tiga orang kuli bangunan menindaklanjuti laporan seorang perempuan di bawah umur. Bunga, bukan nama sebenarnya, membuat laporan ke polisi setelah dirinya berbadan dua.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Wiyung Surabaya Ajun Komisaris Polisi Sugimin mengatakan tiga kuli bangunan, masing-masing berinisial AR (18), MA (21), dan AM (29). Ketiganya bekerja merenovasi rumah di kawasan Perumahan Dian Istana Wiyung, Surabaya, yang bersebelahan dengan rumah tempat Bunga bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
"Sehari-hari ketiga kuli bangunan ini melihat Bunga saat menjemur pakaian di loteng rumah, yang tepat bersebelahan dengan tempatnya bekerja," kata Sugimin seperti dilaporkan Antara.
Sejak itu ketiga kuli bangunan ini kerap menggoda Bunga. Tak cuma menggoda, Sugimin menambahkan, ketiga kuli ini secara bergiliran apel atau mengunjungi Bunga dengan cara memanjat loteng jemuran di sebelah rumah tempat mereka bekerja tiap malam.
Hingga akhirnya Bunga hamil, tak satupun dari ketiga kuli bangunan ini yang bersedia bertanggung jawab. Sehingga akhirnya Bunga melapor ke kepolisian setempat.
"Mereka tidak bersedia bertanggung jawab lantaran sama-sama tahu kalau janin yang dikandung Bunga adalah hasil 'kerja bersama'," ucap Sugimin.
Ketiga kuli bangunan itu ditangkap polisi di rumah tempat mereka bekerja. Kepada penyidik kepolisian ketiganya mengakui pernah menggauli Bunga dalam rentang waktu antara bulan April hingga Juni 2017.
Menurut Sugimin, karena korbannya masih tergolong berusia anak-anak, pihaknya menjerat ketiga pelaku dengan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
"Ancaman hukumannya pidana maksimal 15 tahun penjara," ujarnya.
Baca Juga: Soal Surat ke Jokowi, Pengacara Setnov: Bisa Dijawab Setahun Lagi
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
Terkini
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis
-
Jenderal Bintang Dua Terseret Sengketa Lahan Jusuf Kalla, Mabes AD Turun Tangan
-
Video Aksi Koboi di Tebet, Pulang Kerja Dihadang dan Diancam Tembak
-
Asfinawati Nilai Ada 'Main Politik' di Balik Mandeknya Kasus HAM di Kejagung
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Bareskrim, Organisasi Sayap PDIP Singgung Pembungkaman Suara Kritis