Suara.com - DPP Partai Golkar memastikan, Setya Novanto tetap menjdi Ketua Umum meski yang bersangkutan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi dana proyek KTP elektronik, dan kekinian mendekam dalam Rutan KPK.
Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, kepastian itu merupakan satu dari lima hasil kesepakatan dalam rapat pleno, Selasa (21/11/2017).
Namun, kata Nurdin, kalau upaya praperadilan yang dilakukan Setnov ditolak pengadilan, maka Partai Golkar akan meminta sang ketua mengundurkan diri.
"Kalau praperadilannya ditolak, partai akan meminta Setya Novanto mundur sebagai ketua umum. Apabila Setya Novanto tidak mundur, maka rapat pleno tadi memutuskan akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa," tegas Nurdin.
Ia mengatakan, dalam rapat pleno itu juga diputuskan posisi Setnov sebagai Ketua DPR RI akan dievaluasi setelah adanya putusan tetap sidang praperadilan tersebut.
Selain itu, kata dia, rapat pleno juga memutuskan menunjuk Sekretaris Jenderal Idrus Marham merangkap jabatan sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Golkar.
"Plt Ketua Umum itu sampai ada putusan praperadilan Setya Novanto. Kalau praperadilannya dikabulkan, maka jabatan plt itu berakhir," terangnya.
Selama menjadi Plt Ketua Umum Golkar, Nurdin mengatakan Idrus bisa mengambil keputusan strategis setelah dikoordinasikan dengan dirinya, koordinator bidang serta bendahara umum partai.
Baca Juga: Menteri Perindustrian Airlangga Siap Gantikan Setya Novanto
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional