Suara.com - Ketua DPD I Golkar Jawa Tengah, Wisnu Suhardono menyatakan bahwa dia bersama para Ketua DPD I lainnya akan menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) sendiri jika DPP tak segera menyiapkan penyelenggaraannya.
Munaslub dinilai sangat mendesak untuk mengganti Setya Novanto dari jabatan Ketua Umum yang kini ditahan KPK kasus dugaan korupsi proyek KTP elektronik.
Sesuai AD-ART partai Golkar, Munaslub bisa dilakukan dengan jika memenuhi 2/3 suara DPD I atau tingkat provinsi.
Terkait hal itu, anggota DPR yang juga pengurus DPP Golkar, Ridwan Hisyam berharap agar munaslub tak dilakukan sendiri oleh DPD. Ia menyarankan agar DPD bersabar dan mendesak DPD segera menggelar Munaslub.
"Jangan ada sampai ada take over oleh DPD I dan DPD II yang punya hak suara melakukan munaslub. Tolong bersabar, dan dorong DPP lakukan munaslub," kata Ridwan dalam sebuah diskusi bertema Partai Golkar Mencari Pemimpin Baru di Sekretariat Kosgoro 1957, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2017).
Menurutnya jika DPD I melakukan take over itu artinya terjadi kudeta terhadap kepengurusan DPP Golkar. Bila itu terjadi akan menjadi preseden buruk bagi Golkar ke depan, sebab belum pernah ada sejarahnya kudeta kepemimpinan di partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Karena tak ada sejarah Golkar melakukan kudeta, karena kalau itu terjadi, nantinya akan berulang-ulang. Jangan sampai ada (munaslub) melalui suara 2/3 DPD I itu," ujar dia.
Dia mengusulkan kepada semua pengurus DPD I dan DPP untuk membujuk Novanto untuk mundur. Caranya dengan mendatangi Novanto ke rumah tahanan KPK dan diminta menandatangani pengunduran diri.
"Lebih baik kita bersama-samaa datang ke rumah tahanan KPK untuk meminta Setya Novanto mengundurkan diri sebagai Ketua Umum," kata dia.
Baca Juga: Mubarok ke Setnov: Sepandai-pandai Tupai Melompat, Jatuh Juga
Berita Terkait
-
Mubarok ke Setnov: Sepandai-pandai Tupai Melompat, Jatuh Juga
-
Ganjar Ditanya Siswi SMK: Terlibat Korupsi E-KTP atau Tidak?
-
Fahri Hamzah Khawatir Setya Novanto Jadi Presiden karena Populer
-
Ini Orang Pertama yang Berani Tentang Idrus Gantikan Novanto
-
Dedi Mulyadi cs Temui JK Minta Gelar Munaslub Ganti Setnov
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah
-
Nasib Gubernur Riau di Ujung Tanduk, KPK Umumkan Status Tersangka Hari Ini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR