Suara.com - Dua pebulutangkis tunggal putra pelatnas PBSI, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, terhenti lebih awal di Hong Kong Open Super Series 2017.
Anthony kalah dari wakil tuan rumah, Vincent Wong Wing Ki, 21-18, 11-21 dan 16-21. Sedangkan Jonatan dihentikan Wang Tzu Wei (Taiwan), 17-21 dan 13-21.
Terkait kekalahan dua anak didiknya, Hendry Saputra, pelatih tunggal putra pun memberikan evaluasinya.
"Kalau saya lihat dari permainannya memang saya lihat ada kecepatan yang agak berkurang. Ini bukan menjadi alasan, tapi ini yang dialami Anthony. Saya bacanya seperti itu," kata Hendry, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (23/11/2017).
"Kecepatan kakinya tidak bisa mengimbangi rancangan main yang diharapkannya. Anthony merupakan pemain yang mengandalkan speed power. Dengan satu keadaan antara menang atau kalah angin, saya rasa Anthony harus punya kematangan menyikapi hal tersebut. Sehingga bisa dapat hasil yang baik."
"Saya lihat rata-rata yang menang angin biasanya merasa rugi karena stroke-nya tidak bisa digunakan dengan maksimal. Beda dengan waktu kalah angin," sambungnya.
"Dari Prancis kemarin dia ada kena di lutut. Sekarang sudah lebih baik. Tapi dengan tempo main yang mengandalkan speed power, dia berarti harus konsisten terus."
"Nah masalah konsistennya ini saya rasa ada pengurangan sedikit. Ini tidak bisa jadi alasan. Tapi dari sisi pengalaman mental juangnya harus ada peningkatan. Karena mereka sering ketemu. Ada pengaruh kematangan dan kepintaran di lapangan. Lawan agak lebih siap untuk bisa mengatasi serangan Anthony," Hendry menambahkan.
Khusus Jonatan, Hendry mengatakan akan meningkatkan variasi pukulan Jonatan untuk mematikan lawan. Hal tersebut disampaikan Hendry, menjadi salah satu kekurangan Jonatan.
Baca Juga: Kemenpora Genjot Target 10 Besar di Asian Games 2018
"Jonatan juga ada sedikit kendala di sini. Kalau Jonatan stroke-nya kurang variasi. Dengan jangkauan dan tenaga yang cukup, tapi dia punya teknik masih kurang variasi, kurang bisa menekan lawan, nggak sama dengan Anthony," ujar Hendry.
Hasil Anthony dan Jonatan di Hong Kong Open Super Series 2017, tak lebih baik dari Cina Open Super Series Premier 2017 pekan lalu. Dimana Anthony kalah di babak satu dari Ng Ka Long Angus, Hong Kong, dan Jonatan kalah dari lawan yang sama di babak kedua.
Foto: Anthony Sinisuka Ginting (kanan) saat menjuarai Korea Open Super Series, 17 September lalu, dengan mengalahkan rekan sesama pelatnas PBSI, Jonatan Christie. [Humas PBSI]
Sejak penampilannya di Korea Open Super Series 2017, Hendry menilai penampilan Anthony dan Jonatan masih belum konsisten. Dimana saat itu, Anthony menduduki podium utama, sementara Jonatan menjadi runner-up Korea Open Super Series 2017.
"Kalau dilihat dari lawannya memang nggak gampang. Tapi kalau dilihat dari Korea Open kemarin, saya harap mereka punya pengalaman yang lebih baik. Tapi masalah konsistensinya ternyata masih kurang. Namanya proses, ini yang mesti diadu. Pemain yang atas juga bisa mengalami hal seperti ini," ujar Hendry.
Berita Terkait
-
Ni Kadek Dhinda Jadi Harapan Regenerasi Tunggal Putri Pelatnas PBSI
-
PBSI Patok Target Tinggi di Kumamoto Masters 2025 Dan Australia Open 2025
-
Evaluasi Raymond/Joaquin usai Korea Masters 2025, Perkuat Otot Tangan Jelang Australia Open 2025
-
Performa Menurun, Perjuangan Jorji untuk Bangkit Lawan Diri Sendiri
-
Perluas Jangkauan Pembinaan, PBSI Gelar Festival SenengMinton di Purwokerto
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
Terkini
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
-
Anak-anak Nilai Program Makan Bergizi Gratis Bikin Hemat Uang Jajan
-
PSI Kritik Pemprov DKI Hanya Ringankan Pajak BPHTB: Harusnya Sekalian Gratis...
-
Refly Harun Pasang Badan Selamatkan Roy Suryo Cs: Kasus Ijazah Jokowi Tak Layak Diproses!
-
Komisi I DPR Usul Indonesia Tiru Kebijakan China, Influencer Harus Punya Sertifikat Profesi
-
PBNU dan Wamenag Bersuara Keras: Perilaku Gus Elham Nodai Dakwah, Tak Pantas Ditiru!
-
Soeharto Jadi Pahlawan, Media Asing Sorot Sisi Gelap Diktator dan Pembantaian Massal
-
Profil Gus Elham Yahya: Pendakwah Viral 'Kokop Pipi' Asal Kediri, Cucu Kiai dan Idola Anak Muda
-
Rektor Sudirman Said: Pemimpin Sejati Juga Pendidik, Bangsa Butuh Teladan Bukan Kekuasaan