Suara.com - Pemerintah Negara Demokrasi Rakyat Korea Utara menegaskan, militernya tak pernah berniat menyerang negara mana pun selain Amerika Serikat yang terus memprovokasi mereka.
Pernyataan tersebut dilontarkan sebagai respons atas keputusan Presiden Donald Trump, yang pada pekan lalu kembali memasukkan Korut dalam daftar negara pendukung terorisme internasional.
"Kami mengembangkan senjata nuklir untuk melawan senjata nuklir AS, hanya itu, tak lagi ada tujuan lain. Kami tidak pernah menjatuhkan bom ke negara lain. Sedangkan AS? Irak, Afghanistan, dan banyak lain sudah merasakan bomnya,” kata pejabat tersesebut seperti dilansir Sputnik, Senin (27/11/2017).
Sementara Wakil Majelis Rakyat Agung Korut Ri Jong Hyok mengatakan, selain AS, negara-negara lain tidak perlu mengkhawatirkan proyek pengembangan senjata nuklir mereka.
“Selama tidak bergabung menjadi kaki-tangan AS untuk terus memprovokasi dan berniat menjajah kami, maka tak ada yang perlu dikhawatirkan,” tegasnya.
Jong Hyok yang juga menjabat sebagai Direktur Institut Reunifikasi Nasional memastikan, Korut tak akan gentar dan terus berjuang untuk melawan skema perang nuklir AS.
Ia juga menegaskan, Korut bakal terus bertahan dan melawan sanksi-sanksi yang diterapkan AS.
"Apakah AS tak lagi bisa dilawan oleh negara mana pun di dunia ini? Kami rasa tidak demikian. Kami mengembangkan senjata nuklir untuk mencapai keseimbangan kekuasaan, agar AS tak lagi semena-mena terhadap negara yang ingin berdaulat,” tuturnya.
Baca Juga: Kejar Peneror Novel, Warga Minta Polisi Libatkan Paranormal
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana