Suara.com - Sejumlah orang mulai dari pejabat daerah hingga anggota dewan dan sopir pribadi diamankan oleh Komisi Penberantasan Korupsi (KPK) di Markas Kepolisian daerah Jambi terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan penyidik KPK di Jambi.
Hasil pantauan di Mapolda Jambi, Selasa malam, ada sejumlah pejabat Pemerintah provinsi (Pemprov) Jambi, anggota DPRD hingga sopir pribadi yang diamankan oleh penyidik KPK dalam rangkaian OTT di Jakarta dan Jambi.
Awalnya ada empat orang yang diamankan oleh penyidik KPK di Mapolda Jambi, dan selang beberapa jam kemudian penyidik KPK dibantu aparat kepolisian menjemput empat orang lainnya di antaranya pejabat Pemprov dan sejumlah sopir pribadi yang ikut diamankan.
Informasinya awalnya tiga orang ditangkap penyidik KPK di antaranya oknum anggota dewan dan sopir pribadi dan seorang pengusaha muda.
Kasus itu kemudian berkembang dengan mengamankan beberapa orang lainnya dan menjemput paksa sejumlah pejabat yang sedang bersama sopir pribadinya.
Sampai saat ini mereka sedang menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK di Mapolda Jambi.
Sementara itu Wakil Ketua KPK Laode M Syarif saat dikonfirmasi di Jakarta, membenarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ada kegiatan tim penindak mengamankan sejumlah orang dalam kasus OTT.
Sedangkan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah menyatakan sejumlah anggota DPRD, pejabat Pemprov, dan swasta tertangkap dalam kegiatan dari tim penindakan itu.
"Sejumlah uang juga diamankan dalam kegiatan ini," kata Febri.
Sebelumnya, Ketua DPRD Provinsi Jambi Cornelis Buston membenarkan adanya penangkapan anggota DPRD Provinsi Jambi berdasarkan informasi dari Kapolda.
"Saya dapat informasi dari Kapolda ada OTT anggota dewan, cuma siapa orangnya saya belum mendapat informasi," kata Cornelis.
Petugas KPK terlihat menggiring pejabat Pemprov Jambi atas nama Saipuddin yang menjabat sebagai Asisten III Pemprov Jambi memasuki ruang penyidik di Mapolda Jambi.
Saipuddin terlihat mengenakan kaos berkerah dan celana dinas PNS, terlihat juga bersamaan petugas KPK membawa diduga berkas dalam kantong plastik hitam.
Beberapa saat kemudian, Polisi juga terlihat membawa alat penghitung uang memasuki ruang penyidik.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Bintang Porno Bonnie Blue Lecehkan Merah Putih, DPR Dorong KBRI di Inggris Sampaikan Keberatan
-
Tembus Jalur Udara, Bantuan 3 Ton Sudah Tiba di Takengon
-
BMKG Ingatkan Potensi Tinggi Gelombang di Pesisir Selatan Indonesia, Apa Penyebabnya?
-
MIND ID Kirim 3 Truk Obat-obatan ke Aceh dan Sumatera untuk Jaga Kesehatan Warga Terdampak Banjir
-
Wamenkumham Bongkar Aturan: Polisi Tak Bisa Asal Jerat Demonstran, Ini Satu-satunya Celah Hukum
-
Modus Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang di Kasus 'Ijon' Proyek, Hapus Jejak Digital
-
Dari Aceh Tamiang, Mendagri Bertolak ke Aceh Timur Serahkan Bantuan
-
Beban Prabowo Menurut Rocky Gerung: Isu Fufufafa Hantui Publik, Audit Ekologi Nasional Mendesak
-
Misteri 'Lulus Sebelum Kuliah' Terbongkar! 7 Fakta Wagub Hellyana Jadi Tersangka Kasus Ijazah Palsu
-
Natalius Pigai Balas Dino Patti Djalal: Kritik Anda ke Menlu Sugiono Isinya Zonk Semua