Suara.com - Wakil Ketua Partai Gerindra Arief Puyono mencurigai ada korupsi di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Itu disampaikan Arief menyusul ada wacana dari BPJS yang tidak akan menanggung pembiayaan 8 jenis penyakit tidak menular karena defisit anggaran.
"Kalau saya sih nggak percaya BPJS defisit, jangan-jangan ini ada korupsi banyak, karena ada penyimpangan," kata Arief saat dihubungi, Rabu (29/11/2017).
Arief mengatakan defisit yang dialami oleh BPJS karena penyimpangan yang dilakukan oleh BPJS sendiri. Arief mencontohkan penyimpangan tersebut seperti penggunaan kartu BPJS yang sebenarnya tidak sakit tapi dibuat seolah-olah sakit oleh rumah sakit. Dia menduga rumah sakit bekerjasama dengan BPJS.
"Karena itu saya ingin meminta KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi dan Badan Pemeriksa Keuangann) untuk periksa," kata Arief.
Arief mengatakan BPJS tidak menanggung biaya terhadap delapan jenis penyakit tersebut sebagai bentuk pelanggaran terhadap Undang-Undang. Dia bahkan membandingkan kinerja BPJS dengan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
"BPJS adalah badan penyelenggara jaminan kesehatan ya, artinya setelah dipegang BPJS kinerjanya buruk dan banyak yang tidak dicover,ini kan aneh. Ketika jamannya Jamsostek, justru semua di cover," kata Arief.
Arief juga menyinggung program Presiden Joko Widodo yang sudah membuat dan membagikan Kartu Indonesia Sehat.
"Nah katanya kan Pak Jokowi sudah bikin Kartu Indonesia Sehat, ya harus sehat semualah. Kalau misalkan yang kena itu orang tidak mampu, ya mereka tinggal berdoa saja supaya nggak mati," katanya.
Sebelumnya dikabarkan BPJS tidak akan menanggung pembiayaan delapan penyakit tidak menular. Delapan penyakit tersebut
penyakit jantung, kanker, gagal ginjal, stroke, thalasemia, sirosis hati, leukimia, dan hemofilia. Dengan demikian, apabila wacana tersebut terjadi, maka pasien akan menanggung sendiri pembiayaan pengobatan terhadap delapan penyakit tersebut.
Baca Juga: Kini Urus BPJS Kesehatan Bisa Lewat Aplikasi, Asyik!
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Efek Ammar Zoni: DPR Siap-siap Bentuk Panja Khusus Bongkar Borok Lapas
-
Presiden Prabowo Bolehkan WNA Pimpin BUMN, KPK: Wajib Setor LHKPN!
-
Pramono Anung Bakal 'Sulap' Sumber Waras Jadi RS Kelas A yang Ikonik Setelah 10 Tahun Mangkrak
-
Kontak Senjata di Intan Jaya Pecah! 14 OPM Tewas Ditembak TNI dalam Operasi Pembebasan Sandera
-
MUI Resmikan Fatwa Syariah Penyaluran Zakat dan Infak melalui Skema Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
Jakarta Dilanda Panas Ekstrem, Ini Instruksi Pramono kepada Jajarannya
-
Mahfud MD 'Spill' Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Budi Prasetyo: Silakan Laporkan ke KPK
-
Kupang Diguncang Kasus Prostitusi Online Anak, Menteri PPPA Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Ahli Gizi Soroti Makan Bergizi Gratis: SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Nasional
-
Trauma Kasus Lama? Gubernur Pramono Minta KPK Kawal Proyek Pembangunan RS Sumber Waras