Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menghadiri penghargaan dan sosialisasi hasil Indeks Demokrasi Indonesia 2016 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Tjahjo mengatakan IDI memiliki tujuan agar pemerintah, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan lainnya memiliki alat ukur perkembangan demokrasi di Indonesia. Untuk kemudian dijadikan sebagai dasar dalam perbaikan pembangunan politik dan demokrasi.
"Potret pertumbuhan demokrasi yang terlihat pada skor IDI tahun 2016, terlihat begitu fluktuatif. Tidak satu pun provinsi mengalami pertumbuhan yang stabil secara linear. Sehingga fluktuasi angka IDI merupakan cerminan situasi dinamika demokrasi di Indonesia," ujar Tjahjo.
Dalam kesempatan tersebut, Tjahjo memberikan penghargaan terhadap 10 daerah yang mendapat penghargaan dalam peluncuran Indeks Demokrasi Indonesia tahun 2016. 10 provinsi tersebut dengan empat kategori yang berbeda.
Penghargaan diberikan kepada tiga daerah dengan kategori kebebasan sipil tertinggi yaitu Provinsi Sulawesi utara, Provinsi Bali, dan Provinsi Kalimantan utara. Kemudian kategori Provinsi yang berprestasi capaian Aspek lembaga demokrasi terbaik di tingkat nasional yakni Provinsi Bengkulu.
Selanjutnya Provinsi maluku dan Provinsi Maluku utara mendapatkan penghargaan kategori Provinsi dengan Kenaikan capaian indeks demokrasi Indonesia di atas 10 poin.
Kemudian kategori Provinsi dengan Capaian IDI tertinggi di tingkat nasional yakni Provinsi DIY Yogyakarta, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,Provinsi NTT dan Provinsi Sumatera selatan.
Dari 10 Provinsi yang mendapatkan penghargaan Indeks Demokrasi Indonesia 2016, Jakarta tidak termasuk. Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Sairi Hasbullah mengatakan salah satu faktor yang menjadi penyebab Jakarta tak masuk 10 Besar IDI lantaran ada beberapa faktor di antaranya yakni pertama faktor demonstrasi .
"Faktor demonstrasi atau mogok dengan kekerasan cukup tinggi. Demo yang dimulai pada awal tahun 2016 sampai akhir 2016 cukup memberikan penuruan signifikan," ucap Sairi di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Selain itu faktor kedua penurunan kaderisasi partai politik.
Baca Juga: Demiz: Pilkada Pesta Demokrasi, Bukan Perpecahan seperti di...
"Faktor lain kaderisasi parpol mengalami penurunan signifikan," ucapnya.
Kemudian faktor ketiga yakni menurunnya transparansi anggaran APBD Jakarta.
"Faktor lainnya, pada 2015 DKI adalah provinsi paling transparan tapi di akhir 2016 ada penurunan transparansi APBD 2016," tutur Sairi.
Ia pun menambahkan berdasarkan data perkembangan Indeks Demokrasi Indonesia terkait aspek dan Provinsi Jakarta mengalami penurunan. Pasalnya pada tahun 2015, Jakarta mendapat urutan yakni poin sebesar 85,32 menjadi di urutan ke 22 di tahun 2017 dengan 70,85 poin.
"Penurunan signifikan di DKI Jakarta terjadi di semua aspek," tandasnya.
Untuk diketahui, Indeks Demokrasi Indonesia merupakan hasil penilaian terhadap kondisi demokrasi tingkat provinsi seluruh Indonesia. Asesmen terhadap kondisi demokrasi ini telah dilakukan sejak 2009. Aspek-aspek yang diukur dalam IDI adalah mencabgkup kebebasan sipil, hak-hak politik dan lembaga demokrasi yang terbagi dalam sejumlah variabel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka