Suara.com - Tiba di Tanah Air, Kamis (14/12/2017), Presiden Joko Widodo langsung mengumpulkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono serta Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat,
Mereka membahas berbagai isu terkini, di antaranya pergantian Panglima TNI, sambil menikmati makanan dan minuman.
"Baru saja kami diterima Bapak Presiden dalam rangka, pertama saya melaporkan bahwa proses serah terima jabatan Panglima TNI berjalan lancar dan aman," kata Hadi.
Dalam pertemuan itu, Hadi melaporkan bahwa masa transisi kepemimpinan TNI berjalan sesuai rencana berkat dukungan para kepala staf angkatan.
"Berkat dukungan dari KSAD, KSAL, sehingga solidaritas di tubuh TNI sangat kuat," ujar dia.
Hadi mengatakan pertemuan tadi juga membicarakan industri strategis. Jokowi menginginkan industri strategis terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
"Tentunya hasil dari industri strategis ini sangat diperlukan, termasuk dukungan-dukungan yang sangat penting, yakni hasil yang sudah dilaksanakan PT. PAL. Industri strategis ini tentunya diperlukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang diperlukan TNI," kata dia.
Kesejahteraan prajurit
Kesejahteraan prajurit, khususnya yang ditugaskan jauh dari satuan induknya (terutama di wilayah Indonesia Timur dan daerah perbatasan) juga dibahas. Salah satu poin yang dibicarakan tentang rumah.
"Karena apa? Apabila para prajurit ini sudah memiliki rumah pribadi, maka mereka akan merasa aman dan nyaman. Karena kebutuhan pokok akan perumahan prajurit sudah bisa dipenuhi," ujar dia.
"Yang jelas dari apa yang dibicarakan tadi, tentunya yang paling pokok tetap menjaga solidaritas TNI secara internal maupun solidaritas dengan Polri. Sebab TNI-Polri apabila tercapai satu kesatuan solidaritas tinggi, tentunya juga akan berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan yang ada," Hadi menambahkan.
Tag
Berita Terkait
-
262 Hektare Hutan Rusak, Panglima TNI hingga Menhan 'Geruduk' Sarang Tambang Ilegal di Babel
-
Meski Anggap Sah-sah Saja TNI Bantu Ketahanan Pangan, Legislator PDIP Beri Catatan Kritis
-
Kematian Kacab Bank: Polisi Tambah Pasal Pembunuhan, Tiga Anggota Kopassus Jadi Tersangka
-
Banyuwangi Tenggelamkan 35 Apartemen Ikan untuk Pulihkan Laut
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?